Heboh Paus Orca Mati Terdampar di Banyuwangi, KKP Kirimkan Petugas Untuk Tangani Ke Lokasi

5 April 2021, 12:29 WIB
Foto: Ilustrasi Paus Orca /Gisela R//Pixabay/djmboxsterman

KABAR BESUKI – Telah ditemukan Paus Orca terdampar dan mati di perairan Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang sebelumnya telah mendapat laporan dari warga melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL) pun kemudian segera menangani kejadian tersebut.

"Terdamparnya Orca di perairan Banyuwangi ini perlu mendapat perhatian karena merupakan fenomena langka, mengingat lokasi terdamparnya bukan merupakan jalur migrasi dari paus pembunuh, sehingga ini perlu investigasi lebih lanjut," kata Tb Haeru Rahayu dikutip Kabar Besuki dari laman ANTARA Jatim pada 5 April 2021.

Baca Juga: Fakta Baru Kasus Kekerasan Jurnalis Tempo: Ada 2 Nama Baru Terduga Anggota Kepolisian yang Ikut

Baca Juga: Pandangan Peneliti Tentang Lidah Tergigit Saat Makan, Begini Alur dan Faktanya Jangan Sampai Salah

Baca Juga: Masyarakat Wajib Tahu! Ternyata Generasi Milenial Berisiko Lebih Besar Terkena Kanker Jenis Ini

Pihak KKP sudah mengirimkan petugas ke lokasi.

Hingga kini, dugaan sementara penyebab paus terdampar adalah terpisahnya individu tersebut dari kawanannya, karena paus pembunuh bukan perenang soliter, tetapi dalam kawanan.

Menurut Haeru, selain faktor navigasi, kesehatan paus juga bisa menjadi salah satu penyebab terpisahnya paus dari kawanannya, namun semua ini perlu dibuktikan dengan nekropsi atau pembedahan.

Tb Haeru juga mengungkapkan bahwa paus termasuk mamalia laut yang dilindungi secara nasional. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan rencana aksi nasional (RAN) konservasi bagi semua jenis mamalia laut tersebut melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 79 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Mamalia Laut Tahun 2018-2022.

Berdasarkan laporan dari Kepala BPSPL Denpasar Permana Yudiarso menyampaikan bahwa tim BPSPL dari wilayah kerja Banyuwangi sudah bergerak dibantu oleh tim kedokteran hewan dari Universitas Airlangga (Unair) untuk melakukan pengecekan dan selanjutnya akan dilakukan nekropsi.

Sebagai informasi paus jantan yang memiliki panjang 6,1 meter dan bobot perkiraan lebih dari 10 ton ini dikuburkan sesuai dengan prosedur penanganan mamalia terdampar.

Baca Juga: Mengapa Seseorang Sering Teringat Sebuah Lagu Bahkan Berputar Otomatis di Kepala? Begini Penjelasannya!

Sebelumnya KKP bersama tim kedokteran Unair mengambil sampel paus untuk dilakukan uji laboratorium untuk mendapat jawaban terdamparnya paus pembunuh di perairan Banyuwangi.

Upaya penanganan paus ini juga dibantu oleh Fakultas Kedokteran Hewan Unair dan didukung oleh PSDKP Banyuwangi, BKSDA Banyuwangi, Satpolairud Polresta Banyuwangi, dan warga Dusun Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.

Dalam hal ini, KKP menggandeng beberapa lembaga dan sejumlah pakar kelautan dalam rangka mendalami sejumlah kasus penyebab mamalia laut terdampar massal di berbagai daerah di Indonesia.

Sementara itu, Tb. Haeru Rahayu memaparkan, perairan Indonesia merupakan salah satu jalur migrasi mamalia laut (paus, lumba-lumba, duyung) dunia. Dari 90 jenis mamalia laut yang ada di dunia, 35 jenisnya ada di Indonesia.

“Salah satu ancaman terhadap mamalia laut di Indonesia adalah banyaknya mamalia laut yang terdampar di wilayah perairan Indonesia dari waktu ke waktu," ungkapnya.

Berdasarkan data KKP Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (KKHL) mencatat pada tahun 2015 terjadi peristiwa terdampar 103 ekor mamalia laut, kemudian tahun 2016 tercatat sebanyak 255 ekor, tahun 2017 ditemukan sebanyak 143 ekor, tahun 2018 sebanyak 154 ekor, tahun 2019 sebanyak 142 ekor, dan tahun 2020 sebanyak 107 ekor.

Baca Juga: Parah! Banjir dan Tanah Longsor Menewaskan Beberapa Orang di Indonesia dan Timor-Leste

Baca Juga: Proses Syuting Mortal Kombat Lebih Sulit dari The Raid, Joe Taslim: Rasanya Kayak Gendong Anak Selama Syuting

Sedangkan pada tahun 2021 hingga Februari, telah tercatat 66 individu mamalia laut yang terdampar, termasuk kasus terdamparnya 52 ekor paus pilot di Desa Patereman, Modung, Bangkalan, Madura, beberapa waktu lalu.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler