Mencuat Isu Pembekuan Darah Karena Vaksin AstraZeneca, BPOM Terus Pantau Evaluasi Vaksin di EMA

7 April 2021, 16:33 WIB
Foto: Ilustrasi gambar vaksin AstraZeneca. /Dicky S//Instagram/@tvrinasional

KABAR BESUKI - Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) berencana merevisi tinjauan keamanan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Berbicara atas nama pribadi, seorang pejabat menyebut ada kaitan jelas antara vaksin ini dengan laporan kasus langka pembekuan darah pada penerima.

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut hingga kini tak ditemukan laporan kasus pembekuan darah pasca penyuntikan vaksin AstraZeneca di Indonesia.

Akan tetapi perihal tindak lanjut dari kebijakan EMA, pihaknya masih menunggu keterangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 7 April 2021: Andin Menemukan Kaset Roy yang Menceritakan Kehamilan Elsa?

Baca Juga: Sah Menjadi Suami Istri, Simak Keromantisan dari Pasangan Pengantin Baru Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah

Sementara itu, Uji coba vaksin Covid-19 AstraZeneca di Inggris pada anak-anak telah dihentikan sementara menurut Universitas Oxford pada Selasa, 6 April 2021.

Saat ini regulator global tengah menilai kemungkinan kaitan penggunaan vaksin Covid-19 buatan Inggris ini dengan pembekuan darah langka pada orang dewasa.

Universitas, yang membantu mengembangkan vaksin masih dirundung kontroversi ini, menyatakan "tidak ada masalah keamanan" dalam uji coba tersebut.

Tetapi pihaknya mengakui kekhawatiran atas kemungkinan kaitannya dengan pembekuan darah, dengan mengatakan bahwa mereka sedang menunggu data tambahan dari Badan Peraturan Produk Obat dan Kesehatan Inggris (MHRA) sebelum memulai kembali studi.

"Orang tua dan anak-anak harus terus menghadiri semua kunjungan yang dijadwalkan dan dapat menghubungi lokasi uji coba jika mereka memiliki pertanyaan," tambahnya melansir AFP.

Baca Juga: Indonesia Disebut-sebut Bisa Menjadi Negara Maju Pada Tahun 2045 Mendatang, Menurut Kepala Staf Kepresidenan

Baca Juga: Banyuwangi Sabet Dua Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Terkait Pengelolaan Sampah dan Terapi ODGJ

Baca Juga: Karena Pandemi COVID-19 Biaya Perjalanan Haji Naik Secara Signifikan, Begini Penjelasannya Kemenag

Dikutip Kabar Besuki dari Reuters,  dalam laporan yang diterbitkan Selasa, 6 April 2021 itu, investigator menyatakan bahwa mereka akan mendalami penyebab gangguan pembekuan darah itu.

"Menurut saya sekarang kami bisa mengatakannya, jelas ada kaitannya dengan vaksin itu. Namun, kami masih belum tahu apa yang menyebabkan reaksi ini, "ujar Marco Cavaleri, ketua tim evaluasi vaksin di EMA ketika ditanya tentang kemungkinan hubungan antara suntikan AstraZeneca dan kasus pembekuan darah otak.

Sayangnya hingga berita ini terbit, AstraZeneca tidak segera bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Dalam pernyataannya sebelumnya, pihak AstraZeneca menyebut dalam penelitiannya tidak menemukan risiko penggumpalan yang lebih tinggi karena vaksin.

Sementara pihak Kementerian Kesehatan RI menegaskan vaksinasi AstraZeneca masih tetap dilanjutkan. Tak ada opsi penangguhan vaksinasi AstraZeneca seperti yang dilakukan beberapa negara lain khususnya di Eropa.

Baca Juga: Oling River Food Banyuwangi Gelar Festival Kuliner, Pagelaran di Sepanjang Dam Sungai Bak Negeri Dongeng

Juru bicara vaksinasi COVID-19 dr Siti Nadia Tarmizi mengaku kebijakan tersebut sudah dalam pembahasan bersama BPOM dan ITAGI. Namun, rekomendasi pelaksanaan vaksinasi bisa saja berubah jika ada rekomendasi BPOM dan ITAGI, terbaru soal vaksinasi.

"Tapi Kemenkes sendiri kita akan menunggu BPOM dan itagi sendiri terkait rekomendasi penggunaannyaa," ujarnya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler