Apakah Divaksin Saat Bulan Ramadhan Membuat Puasa Jadi Batal? Simak Inilah Penjelasannya!

10 April 2021, 11:34 WIB
ilustrasi vaksinasi /Aliefia R/Pixabay / kfuhlert-977338

KABAR BESUKI - Apabila Anda menerima dosis suntikan vaksin COVID-19 selama bulan Ramadhan, orang bertanya-tanya apakah ini dapat membatalkan puasa.

Sheikh Dr Ahmad bin Abdul Aziz Al Haddad, Mufti Agung dan Kepala Departemen Fatwa Departemen Urusan Islam dan Amal di Dubai, mengatakan vaksinasi selama Ramadhan tidak membatalkan puasa.

"Vaksin tidak membatalkan puasa karena dimasukkan ke dalam tubuh secara intramuskular, sehingga orang yang berpuasa bisa disuntik vaksin," kata Al Haddad.

Baca Juga: Penelitian Menunjukkan, Menghukum Anak Memberikan Pengaruh Buruk Bagi Perkembangan Otak

Baca Juga: Catat! Inilah 5 Tips Penggunaan Parfum yang Benar dan Bikin Wangi Tahan Lama

Baca Juga: 3 Cara Efektif Belajar Menjadi Pendengar yang Baik, Salah Satunya Ajukan Pertanyaan Terbuka

Orang yang berpuasa tidak diperbolehkan mengambil makanan, air atau obat melalui saluran terbuka seperti mulut, hidung, dll.

Melihat dari segi manfaat kesehatan

Dari segi kesehatan, vaksin dianjurkan saat berpuasa. Dr Palat Menon selaku kepala laboratorium di Rumah Sakit Universitas Fakeeh di Dubai, menyarankan orang untuk divaksinasi saat berpuasa.

“Pertama, mereka tidak boleh melewatkan kesempatan untuk mendapatkan vaksin karena takut akan beberapa efek samping. Kedua, respon imun akan menjadi dua kali lebih efektif saat orang berpuasa, ” kata Dr. Palat.

Fakta umum yang diketahui bahwa ketika orang berpuasa selama 12 jam, baik untuk tujuan keagamaan atau medis, makrofag sistem kekebalan bekerja lebih cepat, juga menghilangkan puing-puing yang sakit atau mati atau sel dan racun.

Proses ini disebut autophagy dan selama ini sistem kekebalan menjadi sangat sensitif dan efisien.

Dr Gunjan Mahajan, spesialis patologi klinis di laboratorium Rumah Sakit Medeor, mendukung sudut pandang Dr Menon.

Dalam kebanyakan kasus, satu-satunya efek adalah bahwa sisi yang ditunjukkan oleh vaksin adalah lengan yang sakit, pusing atau sakit kepala dan juga muncul sehari setelah vaksinasi.

Baca Juga: Tidak Boleh Asal! 5 Jenis Skincare Ini Harus Disimpan di dalam Kulkas Agar Kualitasnya Tetap Baik

Baca Juga: Sering Mimpi Buruk dan Tidur Tidak Nyenyak? Ternyata ini Penyebabnya

Tubuh sangat kuat melawan virus yang tidak aktif bahkan saat kita berpuasa.

Padahal, tubuh sedang dalam keadaan istirahat saat kita berpuasa dan tidak harus berurusan dengan tugas anabolik, katabolik atau metabolik dan sistem kekebalan tubuh sangat efisien saat kita berpuasa.

Bagi mereka yang takut dengan efek samping, dr. Mahajan menyarankan agar vaksin mendekati waktu buka puasa dimana mereka dapat mengakhiri puasa.

“Jika memungkinkan, orang yang takut akan efek samping dapat memilih beberapa jam sebelum berbuka puasa untuk menerima suntikan, terus beristirahat dan kemudian mendapatkan kembali energi di penghujung hari puasa. Setiap orang berbeda, beberapa orang mungkin lebih suka divaksinasi di pagi hari segera setelah sahur, yang lain mendekati buka puasa. Anda dapat menjadwalkan janji temu sesuka Anda. Secara medis tidak ada kontraindikasi vaksinasi selama puasa,” kata dr Mahajan.

Tak hanya itu, salah satu pakar kesehatan tersebut adalah Guru Besar Paru-Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Yoga Aditama mengatakan aman bagi masyarakat untuk divaksinasi COVID-19 saat berpuasa di bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Lalapan, Kemangi Ternyata Segudang Manfaat untuk Kecantikan Kulit Wajah, Begini Ulasannya

Baca Juga: Jarang Disadari Orang Tua, Ini 3 Kesalahan Umum yang Banyak Terjadi dalam Mendidik Anak

"Vaksin selama puasa Ramadhan tentu aman, begitu pula vaksinasi di bulan biasa," tutur  Prof. Yoga Aditama.

Tidak hanya itu, Anda juga bisa memilih waktu untuk divaksinasi di pagi hari segera setelah sahur karena secara medis tidak ada kontraindikasi vaksinasi saat puasa.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler