Mengejutkan! Geolog Temukan Jejak Gunung Api Purba di Tulungagung

10 April 2021, 17:26 WIB
Ilustrasi gunung di Indonesia /Aini/pexels/Nick Wehrli

KABAR BESUKI - Sejumlah geolog menemukan bukti adanya jejak kawah gunung api purba saat meneliti 10 geopark baru yang diusulkan Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, ke Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

"(Di Tulungagung) Kami memang menemukan banyak calon geosite yang sangat menarik secara geologis," kata Ketua Tim Survei Geologi dari Kementerian ESDM Dida Yurnaldi, di Tulungagung, yang dilansir dari Antara, Sabtu, 10 April 2021.

Salah satu geosite yang menarik perhatian tim geologi ini adalah keberadaan gunung api purba di sekitar wilayah Kecamatan Boyolangu, Tulungagung. Lokasinya ada di selatan kota, tepatnya di sekitar Gunung Budeg.

Baca Juga: Breaking News: Gempa Magnitudo 6,7 Guncang Kabupaten Malang, Tidak Berpotensi Tsunami

Baca Juga: Akibat Gempa, Jaringan Listrik di Malang Selatan Padam Serta Banyak Rumah Warga Rusak

Baca Juga: Gempa Bumi 6,7 SR Guncang Malang dan Sekitarnya, Warga Setempat Panik

Secara kasat mata jejak gunung api purba ini sudah tidak menyerupai jejak kawah, melainkan hanya deretan gunung batu yang menonjol di permukaan bumi.

Jejak kawah purba ini baru terlihat saat dilihat dari citra satelit, dimana dereten gunung batu nan tandus terlihat membentuk hampir setengah lingkaran di sisi timur.

Sementara sisi barat atau sekitar 65 persen berupa atanah datar yang didominasi area persawahan dan permukiman penduduk.

Citra satelit itu persis kontur kaldera. Mulut kawah purba yang diduga pecah saat terjadi letusan besar sehingga separuh lebih mulut kawah terangkat dan menghilang seiring matinya gunung api purba tersebut.

"Geosite ini memiliki nilai geologis tinggi," kata Dida, saat menjelaskan hasil survei lapangan yang mereka lakukan selama sebulan terakhir di Tulungagung.

Awalnya ada 10 geosite yang disurvei tim geolog ini. Tak hanya gunung api purba di sekitar Gunung Budeg, namun juga Air Terjun Tretes, Goa Tenggar, Pantai Kedung Tumpang, Goa Wajakensis, Pantai Sanggar, Geo Marmer, Terowongan Neyama, Telaga Buret serta Watu Ijo.

Baca Juga: Sejumlah Rumah di Kota Surabaya Retak, Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Juga: Khasiat Olahraga Malam, Termasuk Membentuk Otot Lebih Cepat dan Ini

Baca Juga: Tjahjo Kumolo Umumkan Pembukaan Pendaftaran Sekolah Kedinasan, Kuota Penerimaan Siswa hingga 6464 Calon

Jumlah potensi geopark bahkan kemudian bertambah. Tim geologi dari Kementerian ESDM ini mengidentifikasi sedikitnya delapan titik baru yang layak ditetapkan sebagai sebagai taman bumi (geopark).

Delapan calon taman bumi itu adalah Bukit Cemenung, Goa Song Gentong, Gunung Blejed, Sumber Agung, Sungai Niyama, Gunung Pegat, Gunung Tanggul, dan Embung Sidem.

Dida mengatakan, 18 calon warisan geologi ini akan segera dilaporkan ke Kementerian ESDM, untuk selanjutnya dilakukan verifikasi kelayakan sebagai warisan geologi tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

“Warisan geologi itu ada di situs Goa Homo Wajakensis. Situs ini bahkan mempunyai peluang menjadi warisan geologi internasional," kata Dida.

Peluang tersebut akan semakin besar jika pemerintah daerah melakukan konservasi lingkungan di sekitar situs yang dimaksud.

Ada tiga goa yang diusulkan menjadi warisan geologi internasional, yaitu goa Tenggar, Goa Song Gentong dan Goa Homo Wajakensis.

Di tiga goa kuno itu ditemukan bukti sisa-sisa kehidupan manusia purba yang saling berkaitan.

Baca Juga: Pria Dewasa Bertingkah Seperti Anak-anak? Mungkin Alami Sindrom Ini

Baca Juga: Tanah Longsor NTT Sebabkan 2 Pipa Saluran Utama Bendungan Tilor Terputus, Pasokan Air Bersih Macet

Dida melanjutkan masih banyak wilayah Tulungagung yang belum di eksplorasi, sehingga memungkinkan banyak potensi geologi yang belum ditemukan.

“Kalau memang ada dana dan waktunya, kami mendapatkan ijin dari kantor pusat, mudah-mudahan kami bisa mengeksplor lagi," ujar Dida.

Untuk proses verifikasi akan dilakukan hingga akhir tahun ini, oleh tim khusus. Pihaknya akan berupaya agar warisan geologi yang ada diikat statusnya, dengan alasan-alasan ilmiah.

"Apakah itu warisan geologi lokal, nasional atau internasional," kata Dida.

Kendati begitu, Dida optimis warisan geologi di Tulungagung lolos verifikasi.

Hal itu tidak lepas dari adanya komitmen dari masyarakat sekitar situs-situs tersebut yang mempunyai tekat untuk menjaga warisan geologi ini.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler