Pemkot Kediri Perketat PPKM Mikro Selama Ramadhan, Pelanggar Akan Diberi Sanksi Lisan Atau Kerja Sosial

13 April 2021, 20:42 WIB
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar /Gisela R/Instagram/Abdullah_abe

KABAR BESUKI – Sebagai tindak pencegahan penyebaran Covid-19, Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memperketat PPKM saat Ramadhan 2021.

Terkait hal ini Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memaparkan bahwa dalam evaluasi PPKM Mikro V minggu pertama, tingkat kesembuhannya sebesar 88,59 persen, kasus aktifnya 0,61 persen atau sekitar delapan orang, lalu tingkat kematiannya 10,80 persen. Selain itu, perkembangan zonasi di Kota Kediri cukup bagus.

"Hal ini menandakan bahwa seluruh masyarakat di Kota Kediri sudah teredukasi terkait dengan protokol kesehatan. Mulai dari bermasker, jaga jarak dan lain sebagainya," katanya di Kediri, Selasa.

Baca Juga: Ajaib, Minuman Ini Bisa Tingkatkan Kesehatan Jantung Anda, Ini Efek Mengejutkannya

Baca Juga: Segar dan Mudah, Resep 'Sop Buah Yakult' Cocok untuk Buka Puasa Dijamin Bikin Tenggorokan Anyes

Baca Juga: Vaksin Nusantara Belum Diberi Izin Uji Klinis? Ini Alasan dari BPOM

Menurut Abdullah, terkait dengan pelaksanaan PPKM Mikro, Pemerintah Kota Kediri telah melakukan berbagai upaya strategis yakni dengan gerakan donor plasma konvalesen (Gedor Pasen), aplikasi deteksi corona dan aplikasi sinergi tiga pilar (Sigap).

Untuk Gedor Pasen, per tanggal 12 April 2021 total plasma darah konvalesen sejumlah 250 kantong dan sudah didistribusikan sebanyak 236 kantong untuk 175 pasien, sehingga sisanya 14 kantong yang ada di Kantor PMI Kota Kediri.

Selanjutnya, aplikasi deteksi corona yang wajib diisi oleh penyelenggara atau penyedia jasa rapid antigen di seluruh Kota Kediri.

Tercatat pada PPKM V minggu kesatu ini jumlah masyarakat yang telah melakukan tes sebanyak 450 orang, sedangkan standar WHO 287. Bila di persentasekan sebesar 156,79 persen.

Baca Juga: YG Entertaintment Agensi Blackpink Buka Audisi Boy Group, Simak Pendaftarannya Berikut

Dalam pelaksanaan PPKM V minggu kesatu ini, jumlah yang dirawat di fasilitas kesehatan sebanyak 79 orang dan yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 73 orang. Luar kota sebanyak 12 orang, sembuh sebanyak 79 orang, meninggal empat orang, dalam proses 230 orang dan tracing 176 orang.

Kemudian selanjutnya adalah aplikasi Sigap. Dengan aplikasi ini dapat memotret seluruh potensi kerumunan yang ada di Kota Kediri. Aplikasi ini digunakan oleh Babinsa, Babinkamtibmas dan Lurah, yang pemantauan lokasi rawan kerumunan bisa dilakukan hingga level RT atau RW.

Pada PPKM Mikro V minggu kesatu terdapat 1.506 potensi titik kerumunan. Sanksi kegiatan patroli berupa teguran lisan sebanyak 1.130 dan kerja sosial sebanyak lima kali. Sanksi penindakan berupa teguran lisan sebanyak 99 dan kerja sosial sebanyak satu kali.

Dalam hal ini, pelaksanaan ibadah di bulan suci Ramadhan dan antisipasi larangan mudik lebaran, Wali Kota Kediri menjelaskan pihaknya telah melakukan beberapa upaya seperti sosialisasi kepada takmir masjid dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri tentang pelaksanaan kegiatan di bulan Ramadhan. Pemerintah Kota Kediri juga telah memberikan panduan pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan melalui infografis dan telah dibagikan.

Baca Juga: Akibat Alam dan Ulah Manusia, Satu Pohon Mati Diganti 1000 Pohon oleh Prajurit Korps Marinir TNI AL

Baca Juga: Orang yang Suka Berbicara dengan Hewan Peliharaan Ternyata Memiliki Tingkat Kecerdasan Tinggi, Simak Ulasannya

Selama masa PPKM Mikro, para penjual takjil telah disiapkan oleh Pemerintah Kota Kediri infografis untuk panduan para penjual. Seperti, pedagang harus menyediakan masker, menggunakan sarung tangan dan berjarak 3 meter antar penjual.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler