Video Viral Tentang Akan Adanya Tsunami di Pulau Bali, Kepala BPBD Provinsi Bali Angkat Bicara

30 April 2021, 15:27 WIB
Foto: Ilustrasi gambar gelombang tsunami /Dicky S/Instagram/@weldon88

KABAR BESUKI - Media sosial TikTok, beredar video yang isinya menyebutkan soal tsunami di Bali.

Pengunggah, akun @YogaPramana, yang membagikan video itu menanyakan apakah informasi dalam video itu benar.

Dalam video itu, seorang pria menjelaskan keterangan pada layar di depannya bahwa terjadi tsunami di Bali pada 26 April 2021 dengan ketinggian 7 meter. 

Baca Juga: Turun Langsung Lakukan Pembersihan, BPBD Banjarnegara Himbau Warga Tidak Termakan Berita Hoaks

“Tsunami PD-3.1 Tanggal 26-04-2021 jam 09.20 WIB berdasarkan pengamatan muka air laut, tsunami telah terdeteksi lokasi di Benoa 8.77 dan 115.22 waktu 09.18 WIB dengan ketinggian 7 meter. Tsunami dan sekitaran Badung Pantai Kuta dan Kuta Selatan status Awas agar semua masyarakat dievakuasi secara menyeluruh. Informasi dari BMKG,” demikian ujar petugas berseragam BPBD tersebut.

"Tsunami dan sekitaran Badung Pantai Kuta dan Kuta Selatan status Awas agar semua masyarakat dievakuasi secara menyeluruh. Informasi dari BMKG," lanjutnya.

Video itu ternyata merupakan simulasi tsunami yang dilakukan BPBD Provinsi Bali pada Senin, 26 April 2021 lalu. Simulasi itu dilakukan untuk memberikan sosialisasi mengenai SOP baru dalam menghadapi tsunami.

"Kegiatan ini memastikan personel BPBD Bali tidak gagap saat evakuasi bencana alam. Apalagi Bali menjadi salah satu daerah paling rawan gempa dan tsunami," jelas Sekretaris BPBD Provinsi Bali, Gede Teja seperti dikutip Kabar Besuki dari BPBD Provinsi Bali.

Baca Juga: Puluhan Orang Tewas Terinjak-injak dalam Acara Keagamaan Yahudi di Israel yang Dihadiri Puluhan Ribu Jemaat

Dalam SOP baru itu, Provinsi Bali tidak lagi memetakan potensi tsunami dengan menetapkan level peringatan. Hal ini dilakukan demi mengurangi risiko bencana.

SOP sebelumnya adalah peringatan dini tsunami terdiri dari level waspada, siaga dan awas. Namun karena besarnya risiko tsunami, maka setiap peringatan yang berpotensi tsunami akan dianggap sebagai ancaman.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin dalam siaran pers menjelaskan simulasi penerapan SOP di seluruh kabupaten/kota akan dinilai dan dievaluasi.

Hasilnya akam dijadikam sebagai salah satu sumber masukan dalam penyusunan draft dokumen legal SOP yang diujikan di masing-masing pemangku kepentingan.

Baca Juga: Modus untuk Cari Jodoh, Polisi Berhasil Ciduk Prostitusi Online di Jawa Tengah

"Diharapkan pemahaman SOP gempa bumi dan tsunami di setiap instansi akan memperkuat kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana di Provinsi Bali," tutupnya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: TikTok

Tags

Terkini

Terpopuler