Erick Thohir Ungkap Akan Bubarkan Tujuh BUMN yang Tidak Lagi Berkontribusi, Salah Satunya PT Kertas Leces

5 Mei 2021, 12:57 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir /Instagram.com/@kementerianbumn /

KABAR BESUKI – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan adanya rencana pembubaran tujuh perusahaan pelat merah pada 2021 karena dinilai sudah tidak lagi memberikan kontribusi terhadap perekonomian.

"Itu BUMN di bawah PPA (Perusahaan Pengelola Aset) yang dari 2008 mati beroperasi. Kita sebagai pimpinan akan dzolim kalau dibiarkan tidak ada kepastian. BUMN yang sekarang pun dengan perubahan ini harus siap bersaing. Apalagi yang udah kalah bersaing," kata Erick Thohir, Menteri BUMN, yang dikutip dari Antara.

Erick menjelaskan rencana pembubaran tersebut memang telah lama direncanakan, pasalnya pemerintah ingin mengambil langkah-langkah tepat, sekaligus memberikan kepastian bagi para pekerja di perusahaan BUMN tersebut.

Baca Juga: Intip Portret Cantik Berliana Nehrin Selebgram Banyuwangi yang Berulang Tahun Hari Ini, Dijamin Bikin Melek

Untuk melakukan pembubaran BUMN ini, lanjut dia, kementerian melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) akan melakukan kajian atau assesment terlebih dahulu. Sebab selain pembubaran, opsi yang bisa dilakukan juga adalah sinergi dengan BUMN lainnya.

Masih dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kementerian bersama dengan PPA akan melakukan penilaian kembali mengenai BUMN mana yang akan dibubarkan.

Penilaian yang dilakukan tersebut, akan berdasarkan kepada aset, tenaga kerja dan operasional perusahaan, termasuk penyelesaian kewajiban.

Menurut Wakil Menteri BUMN yang akrab disapa Tiko tersebut, ada beberapa BUMN yang akan dibubarkan tersebut antara lain PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Glas (Persero), dan PT Kertas Leces (Persero).

Baca Juga: Tega! Janin Bayi Usia 6 Bulan Dibuang di Tong Sampah, Wanita Muda Ini Ungkap Pengakuan Mengejutkan

Selain itu, Tiko juga menyinggung mengenai PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) yang masih memiliki aset berupa fasilitas Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) di Surabaya, sekaligus kewajiban yang masih harus diselesaikan.

Untuk itu, masuknya Merpati sebagai salah satu BUMN yang akan dibubarkan masih akan menjadi salah satu pertimbangan.

"Merpati masih perlu ada pengkajian. Ada pinjaman dan kreditur yang harus disiapkan. Salah satu dikaji karena masih ada satu operasi di Jawa Timur," ujarnya.

Baca Juga: TNI-Polri akan Lakukan Tindakan Preventif Terkait Operasi Ketupat Mulai 6-17 Mei 2021

Mengenai waktu pembubaran BUMN tersebut, Tiko menyebutkan hal itu selambatnya akan dilakukan pada semester kedua 2021.

Sementara itu, di lain kesempatan Erick memaparkan bahwa memberi dorongan perusahaan BUMN aktif berkontribusi untuk memiliki program-program yang bisa menyentuh masyarakat agar manfaatnya dapat dirasakan secara langsung.

Dengan tujuan, kiprah perusahaan BUMN dekat dengan rakyat dan bisa bermanfaat bagi masyarakat level bawah, terutama kalangan prasejahtera, merasakan perubahan dan perbaikan taraf hidup setelah bekerjasama dengan perusahaan BUMN.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler