Kelompok Muslim AS Boikot Acara Idul Fitri yang Diadakan Joe Biden di Gedung Putih Karena Mendukung Israel

17 Mei 2021, 09:42 WIB
Presiden AS Joe Biden /Kevin Lamarque/File Photo/REUTERS/

KABAR BESUKI - Di tengah konflik serangan antara Israel dan Palestina dalam seminggu terakhir ini, pernyataan Presiden AS, Joe Biden yang menyatakan dukungan kepada Israel telah meresahkan jutaan umat Muslim di dunia.

Akibatnya kelompok advokasi Muslim terkemuka di Amerika Serikat memboikot acara Gedung Putih pada hari Minggu untuk merayakan hari raya Muslim Idul Fitri secara virtual.

Mereka mengatakan apabila pemerintahan Biden telah 'membantu, mendukung, dan membenarkan' serangan udara Israel terhadap orang-orang Palestina di Gaza.

Baca Juga: Istri Pemain Sepak Bola, Jennifer Bachdim Dapati Komentar Pedas Saat Unggah Foto di Instagram

Menurut kelompok tersebut, pernyataan pemerintah Biden baru-baru ini telah gagal untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kekerasan yang meningkat.

Nihan Awad selaku direktur eksekutif Council on American-Islamic Relations (CAIR) mengatakan apabila kelompok mereka tidak bisa menerima tawaran Joe Biden untuk melaksanakan acara Idul Fitri virtual di Gedung Putih.

"Kami tidak bisa menerima dengan hati nurani yang baik merayakan Idul Fitri dengan Administrasi Biden sementara mereka secara harfiah membantu, mendukung dan membenarkan pemboman pemerintah apartheid Israel terhadap pria, wanita dan anak-anak tak berdosa di Gaza," kata Nihad Awad seperti dilansir Kabar Besuki dari Aljazeera.

Baca Juga: Kasus Rapid Tes Antigen Bekas, Erick Tohir Sangat Marah dan Ambil Tindakan Tegas Memecat Seluruh Direksi Kimia

CAIR sebelumnya telah meminta umat Muslim di seluruh AS untuk ikut mengambil bagian dalam perayaan virtual tersebut dan menggambarkannya sebagai 'acara khusus'.

"Presiden Biden memiliki kekuatan politik dan otoritas moral untuk menghentikan ketidakadilan ini. Kami mendesak dia untuk berdiri di sisi korban dan bukan yang menyebabkan korban," lanjutnya.

Gedung Putih sendiri sejak era Bill Clinton menjabat sebagai Presiden AS memiliki agenda tahunan dimana mereka akan melaksanakan Open House untuk merayakan hari raya Idul Fitri.

Baca Juga: Apa Itu Toxic Productivity? Para Ahli Ungkap Dampak Negatif yang Akan Terjadi dan Cara Mengatasinya

Open House tersebut biasanya didatangi oleh setiap Muslim Amerika setelah ibadah puasa di bulan Ramadhan telah berakhir.

Perayaan Idul Fitri di Gedung Putih sempat terhenti semenjak Donald Trump menjabat sebagai presiden.

Namun di pemerintahan Biden yang baru ini, ia berjanji akan kembali menggelar acara perayaan Idul Fitri selama ia menjabat sebagai presiden.

Joe Biden sendiri menjadi tuan rumah perayaan Idul Fitri di Gedung Putih yang diselenggarakan secara virtual karena pandemi.

Namun atas dukungan AS terhadap Israel, kelompok Muslim di AS telah memboikot perayaan tersebut.

Baca Juga: Seorang Ibu Minta Maaf Usai Menghujat Polisi dan Viral di Lambe Turah, Netizen: Lagu Lama Kaset Kusut

Kritik terhadap pemerintahan Biden terus berdatangan dengan mendesak Joe Biden menekan PM Israel, Benjamin Netanyahu untuk menghentikan serangan militernya.

Diketahui bahwa AS memberi kucuran dana 3,8 miliar dolar AS setiap tahunnya untuk bantuan militer, dan kritikus mendesak pemerintah AS untuk menghentikan operasi militer di Israel.

Serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan banyak orang, menghancurkan jalan, dan meratakan bangunan, termasuk menara yang menampung kantor Al Jazeera dan The Associated Press.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler