Akibat Pernyataan Terkait LGBT, Anggota Parlemen Jepang Dituduh Melanggar Semangat Olimpiade

23 Mei 2021, 13:22 WIB
Ilustarasi pernikahan sesama jenis kaum LGBT /LollipopPhotographyUK/Pixabay/

KABAR BESUKI - Aktivis hak telah menuduh anggota parlemen yang berkuasa di Jepang melanggar semangat Olimpiade dengan pernyataan homofobia yang mengatakan hubungan sesama jenis “menolak pelestarian spesies”.

Komentar yang dibuat selama diskusi tentang RUU anti-diskriminasi baru telah memicu reaksi ketika Jepang bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade yang ditunda virus dalam waktu dua bulan.

Kazuo Yana dari Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa mengatakan dalam pertemuan pada Kamis, 20 Mei 2021 bahwa hubungan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) “menolak pelestarian spesies, yang seharusnya terjadi secara biologis”. Dilansir Kabar Besuki melalui laman CNA.

Baca Juga: Terungkap Alasan Deddy Corbuzier Tak Beri Sumbangan Palestina, Deddy: Enggak Jadi Karena Kok Gini Caranya?

Rekan anggota LDP Eriko Yamatani juga mengecam atlet transgender pada pertemuan tertutup tersebut, menurut Jiji Press.

“Beberapa orang berpendapat bahwa mereka berbadan laki-laki tetapi perempuan. Oleh karena itu, mereka harus diperbolehkan menggunakan toilet perempuan. Atau mereka ikut olah raga wanita dan memenangkan medali,” ujarnya.

Penyiar TBS dan media Jepang lainnya juga mengutip seorang anggota parlemen yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa seksualitas LGBT “tidak dapat diterima secara moral”.

Baca Juga: Wanita yang Berada di Antara Orang yang Merokok akan Berdampak Mandul atau Susah Hamil, Ini Penjelasannya

Pride House Tokyo, pusat komunitas yang secara resmi diakui sebagai bagian dari program Olimpiade mengkritik pernyataan itu dalam pernyataan bersama dengan kelompok kampanye yang berbasis di AS, Athlete Ally.

“Komentar ini, jika benar, melanggar semangat Olimpiade dan Paralimpiade yang diharapkan Tokyo menjadi tuan rumah,” kata mereka.

“Bagaimana atlet benar-benar merasa aman bermain di negara di mana anggota partai yang berkuasa membuat pernyataan diskriminatif seperti itu?” tambah direktur Pride House Tokyo Gon Matsunaka.

Baca Juga: 7 Fakta Terkait Seseorang Sedang Jatuh Cinta, Anda dapat Melihat Perubahan Ini pada Tingkah Lakunya

Kelompok hak asasi Jepang lainnya yang mendukung RUU baru itu menyebut pernyataan yang dilaporkan itu “sangat disesalkan”.

Panitia Piagam Olimpiade menyatakan bahwa “setiap individu harus memiliki kemungkinan untuk berlatih olahraga, tanpa diskriminasi dalam bentuk apapun”.

Ketua panitia penyelenggara Tokyo 2020 Seiko Hashimoto telah mendorong kesetaraan gender yang lebih besar di Olimpiade.

Baca Juga: Camilan Favorit Ternyata Menunjukkan Tipe Kepribadian Seseorang dan Sifat Aslinya, Cek Sekarang

Pride House Tokyo membuka ruang pertemuan permanen dan pusat informasi di pusat Tokyo pada bulan Oktober.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler