KABAR BESUKI - Sebuah video lama mendadak viral dan kembali heboh di publik karena merekam pernyataan Ustadz Alfian Tanjung yang mengatakan ayah dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yakni Soekarno, mencintai komunis.
Video tersebut awalnya berisi ceramah yang menyinggung dua mantan presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Soekarno dalam membentuk kebijakan mengenai keberadaan komunisme di Indonesia.
“Soekarno sesungguhnya sangat i love you dengan komunis,” kata Ustadz Alfian Tanjung, dilansir Kabar Besuki dari YouTube Brondi TV dengan judul ‘Soekarno Sangat Cinta PKI Dengan Membuat Nasakom Ustadz Alfian Tanjung'.
Ustadz Alfian Tanjung juga mengklaim bahwa pada kenyataannya masyarakat Sumatera mengetahui dan memahami arah ideologi Soekarno yang cenderung condong ke kiri.
Hal itu ditunjukkan dengan mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan pimpinan visi persatuan nasionalis, agama, dan komunis (Nasakom).
Lebih lanjut, Ustadz Alfian Tanjung juga menyatakan bahwa pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) akan terjadi pada tahun 1971, dan bukan pada tahun 1965 seperti yang kita kenal sebagai peristiwa Gerakan PKI 30 September 1965 (G30SPKI).
Baca Juga: Masyarakat Ternyata Bisa Lho Menggugat Penyalahgunaan Dana Haji Asalkan Melengkapi Syarat Ini!
Selain itu, saat itu Soekarno memberikan pidato luar biasa yang terkesan membela PKI. Kemudian ia menirukan pernyataan Soekarno dalam pidato yang membuktikan bahwa penerbit itu berafiliasi dengan pandangan PKI.
“Pemberontakan PKI itu sebenarnya diagendakan 1971. Karena pada waktu ulang tahun PKI ke-45, pidato Soekarno sangat luar biasa. ‘Woi para Kapitalis, lihatlah aku telah bersama PKI. PKI adalah pelindungku, siapa yang ganggu PKI akan aku lawan’. Itu pidato Soekarno,” kata Ustadz Alfian Tanjung .
Baca Juga: 3 Alasan Maria Vania Diidolakan Banyak Kaum Pria, Salah Satunya Memiliki Postur Tubuh 'Ideal'
Selain menyebut nama Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, ia juga menyoroti tindakan yang dilakukan Ketua Dewan Tertinggi Partai Demokrat SBY saat masih menjadi Presiden Republik Indonesia.
Ia menuding SBY sengaja melepaskan ratusan kader PKI Grup A dari Lapas Pulau Buru pada 2005.***