KABAR BESUKI - Luhut Binsar Pandjaitan kembali menyedot perhatian karena komentarnya tentang kasus Covid-19 kembali melonjak di berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam komentarnya, wabah Covid-19 baru-baru ini adalah kesalahan seluruh orang banyak.
Menurutnya, pemerintah telah melakukan segala cara untuk mendorong dan menekan mobilitas masyarakat, namun nyatanya, kata Luhut, masyarakat bersikeras mudik saat Lebaran kemarin.
Baca Juga: Luhut Lakukan Misi ke China Hari Ini, Diketahui Sudah Dapat Restu dari Orang Penting di Indonesia
Peningkatan jumlah penderita Covid-19 ini, menurut Luhut, merupakan imbas dari masyarakat yang masih ngotot untuk Bepergian kemana-mana.
Kini komentar Luhut yang cenderung menyalahkan masyarakat dan melindungi upaya pemerintah dalam menangani Covid-19, dikritik habis-habisan oleh akun @PartaiSocmed.
Dilansir Kabar Besuki dari Twitter @PartaiSocmed, Akun ini menilai betapa semrawutnya pemerintah dalam menangani Covid-19.
Baca Juga: Menko Luhut Tegaskan Pembangunan Infrastruktur di Bali Tetap Berjalan Meski di Tengah Pandemi
“Enaak aja!! Kegagalan mengatasi pandemi ini murni 100% kesalahan pemerintah yg korup, diskriminatif dan mempolitisir penegakan prokes serta tidak berani ambil resiko dalam penanganan pandemi. Rakyat Indonesia itu sangat disiplin jika peraturannya jelas,” tulis cuitan akun Twitter @PartaiSocmed.
Terkait nada Luhut yang menyalahkan masyarakat yang bandel sebagai penyebab tingginya angka Covid-19, akun tersebut menyebut masyarakat tidak akan seperti ini jika pemerintah benar.
Baca Juga: Sebanyak 1.552 Koruptor Telah Terjaring OTT oleh KPK, Luhut: OTT Tidak Akan Buat Orang Kapok
Sebelumnya, dalam konferensi pers virtual dalam kapasitasnya sebagai Menteri Kelautan dan Investasi, Luhut membahas tentang meningkatnya jumlah Covid-19 di berbagai wilayah Indonesia.
Ia mengatakan, peningkatan jumlah penderita Covid-19 ini akibat ketidakdisiplinan dan masyarakat yang masih keras kepala dan tidak mau mengindahkan himbauan pemerintah untuk larangan mudik.
Tambahnya, pemerintah telah melakukan segala cara untuk meminta masyarakat tidak mudik, namun nyatanya masyarakat menolak dan malah bersikeras untuk pulang kampung.***