Kasus COVID-19 di Indonesia Semakin Parah, Organisasi Profesi Dokter Desak Pemerintah Lakukan PPKM Serentak

19 Juni 2021, 14:23 WIB
Kasus COVID-19 di Indonesia Semakin Parah, Organisasi Profesi Dokter Desak Pemerintah Lakukan PPKM Serentak /Pexels/Miguel Á/free-photos/

KABAR BESUKI - Lima organisasi profesi dokter di Indonesia berkumpul untuk mendesak pemerintah segera melakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara serentak, ketat, dan menyeluruh atau bahkan terapkan PSBB terutama di Pulau Jawa.

Hal ini menyusul adanya ledakan kasus COVID-19 di Indonesia pasca libur Lebaran. Sementara kebijakan PPKM Mikro yang saat ini diterapkan kurang efektif menekan kasus COVID-19.

Sepertu dilansir Kabar Besuki dsri ANTARA, tercatat hingga Jumat, 18 Juni 2021, total akumulasi kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 1.963.266 orang.

Baca Juga: Uji Coba Jalur Sepeda JLNT Dibatalkan Karena Kasus Covid-19 DKI Jakarta Meningkat

Tidak hanya di Indonesia, sejumlah negara di dunia mengalami lonjakan jumlah kasus positif virus corona atau COVID-19, mulai dari Inggris, Rusia, dan Malaysia.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus positif Covid-19 di dunia mencapai 177,34 juta orang per Jumat, 18 Juni 2021. Dari jumlah itu, 115,38 juta orang sembuh dan 3,83 juta orang meninggal.

Inggris

Pada Jumat kemarin, Inggris mencatat pertambahan jumlah kasus positif baru mencapai 10.809 kasus dalam 24 jam terakhir. Total kasus di Inggris pun melonjak jadi 4,6 juta kasus.

Data Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) menunjukkan kenaikan kasus Covid-19 terjadi karena varian Delta. Tercatat ada 33.630 kasus baru varian Delta pada 14-16 Juni 2021.

Baca Juga: Setengah dari Orang yang Dirawat di Rumah Sakit Karena Covid-19, Memiliki Kesamaan Seperti Ini

Hal itu membuat total kasus varian Delta yang terkonfirmasi mencapai 75.953 kasus, naik 79 persen dari sebelumnya.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akhirnya memutuskan menunda pencabutan kebijakan penguncian wilayah (lockdown). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan yang lebih tinggi ke depan.

Rusia

Kasus positif Covid-19 baru di Rusia mencapai 17.262 orang pada Jumat kemarin atau rekor tertinggi sejak 1 Februari 2021.

Total kasus pun ikut naik menjadi 5,28 juta dengan total kasus kematian sekitar 128,44 ribu orang.

Baca Juga: Penyebab Sebenarnya Covid-19 Jadi Melonjak Naik, Disebut Salahnya Pemerintah Bukan Salah Mudik Lebaran

Rusia menjadi salah satu negara yang mengalami lonjakan tinggi kasus Covid-19 pada pekan ini. Salah satu lonjakan terbanyak terjadi di Moskow, ibu kota Rusia.

Tercatat, jumlah kasus baru di Moskow saja mencapai 9.056 kasus pada Jumat kemarin. Padahal sebelumnya jumlah kasus positif hanya sekitar 3.000 kasus, tapi kemudian naik menjadi 7.000 kasus dan kini tembus 9.000 kasus.

Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin akhirnya mengambil kebijakan penutupan akses bagi penonton Liga Eropa 2020 yang tengah digelar. Pemerintah setempat juga melarang acara pertemuan yang melibatkan lebih dari 1.000 orang dalam sekali waktu.

Baca Juga: Total Pasien Covid-19 Hari Kamis 17 Juni 2021, Mencapai 12.624 Orang

Malaysia

Negara tetangga Indonesia ini mencatat rekor pertambahan kasus baru sekitar 6.440 kasus dalam sehari. Padahal, beberapa hari terakhir jumlah pertambahan kasus baru rata-rata sekitar 5.000 kasus per hari.

Jumlah itu turun dari sebelumnya pernah mencapai 7.000 kasus saat lonjakan pertama kali terjadi dan memaksa pemerintah memberlakukan lockdown sejak 1 Juni 2021. Secara total, saat ini ada 678,76 ribu kasus positif di negeri jiran itu.

Atas lonjakan kasus terbaru ini, lockdown di Malaysia diperkirakan belum akan dicabut oleh pemerintah setempat. 

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat 3 Varian Covid-19, Simak Asal dan Gejalanya untuk Lebih Waspada

Sebelumnya, pemerintah Malaysia pernah mengumumkan lockdown tidak akan dicabut sebelum kasus berada di bawah angka 4.000 kasus per hari.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler