Update KMP Yunicee Ada Dugaan Kelebihan Muatan, Investigator Transportasi Laut KNKT: Kita Cek Dulu

30 Juni 2021, 18:32 WIB
Bambang Irawan, Investigator Transportasi Laut KNKT /KABAR BESUKI/

KABAR BESUKI - Setelah dikabarkan tenggelam, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih belum bisa memastikan penyebab Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee tenggelam di selat Bali.

Saat ini pihaknya masih mendalami motif terjadinya kecelakaan yang dialami oleh kapal KMP Yunicee tersebut.

Diketahui KMP Yunicee tenggelam di perairan kawasan perairan Pelabuhan Gilimanuk, Bali pada Selasa, 29 Juni 2021.

Baca Juga: KMP Yunicee Tenggelam di Tengah Perairan Selat Bali, Fitri Carlina: Turut Berduka Cita

Bambang Irawan, Investigator Transportasi Laut KNKT mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih belum bisa menyimpulkan serta melakukan tahap investigasi dan mengumpulkan data dari segala sisi.

"Kita masi investigasi dulu, mengumpulkan data dari segala sisi, baru bisa menyimpulkan, untuk sementara belum bisa menyimpulkan karena terlalu dini," Kata Bambang Irawan.

Untuk mengetahui penyebabnya, pihaknya masih mengecek bagaimana kondisi terakhir kapal serta mengkajinya guna untuk bisa mengetahui penyebab tenggelamnya kapal KMP Yunicee.

Baca Juga: BREAKING NEWS Kapal KMP Yunicee Tenggelam, Petugas ASDP Mengaku Kehilangan 3 Orang Rekannya

"Kita cek dulu perawatanya seperti apa, kapan kondisi terakhir kapal dilakukan pengecekan, serta di situ ada dokumen dokumen yang harus kita lihat dan di kaji, agar bisa mengetahui penyebabnya," ungkapnya.

Lanjut Bambang Irawan mengatakan ada dugaan kelebihan muatan. Sehingga ia juga harus mencocokan dengan manifes dan juga penumpang yang di temukan, serta laporan dari masyarakat.

Ia berharap semua penumpang terdata agar pihak asuransi lebih mudah untuk mendatanya. 

"Hal tersebut nantinya berhubungan dengan pihak jasa Raharja karena itu akan sesuai data, sehingga pihak asuransi lebih mudah dalam mendatanya. kita berharap jangan sampai penumpang tidak terdata, kita sebenarnya harus mengacu kepada transportasi udara yang semua penumpang terdata," jelasnya.

Baca Juga: Begini Kronologi Tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali, 7 Orang Korban Ditemukan Meninggal Dunia

Sementara, untuk mengumpulkan data tersebut membutuhkan waktu normalnya satu bulan. Sedangkan untuk proses pemeriksaan menganalisa, membutuhkan waktu paling cepet tiga bulan hingga satu tahun.

"Untuk Bangkai kapal, jika ada di jalur pelayaran yang membahayakan kapal lain maka kemungkinan besar di angkat. Maka dari itu dalam pengambilan bangkai kapal pin masih kita dalami dulu," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya KMP Yunicee sedang menunggu kesempatan untuk bersandar ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Baca Juga: Seluruh Korban Selamat KMP Yunicee yang Dirawat di RSUD Blambangan Dibebaskan dari Biaya Rumah Sakit

Tiba-tiba kapal tersebut terseret arus ke arah selatan karena ombak besar, sementara kekuatan mesin tidak bisa mengimbangi tingginya gelombang. Lantas, kapal miring kemudian tenggelam di sisi kiri dalam waktu yang cukup singkat. ***

Editor: Ayu Nida LF

Tags

Terkini

Terpopuler