KABAR BESUKI – Baru-baru ini sedang ramai kasus 3 anak diduga diperkosa oleh ayah kandung, bahkan sempat disebut hoax oleh polisi.
Narasi tersebut menceritakan seorang ibu di Luwu Timur yang mengadu mencari keadilan bagi ketiga anaknya yang diduga diperkosa oleh ayahnya.
Dalam cerita yang disajikan di situs Multatuli Project dengan judul ‘Tiga Anak Saya Telah Diperkosa’, diceritakan bagaimana ibu tiga anak di bawah usia 10 tahun melaporkan dugaan pemerkosaan ini ke polisi.
Sekarang polisi telah menanggapi, mengklaim bahwa akun ‘Tiga Anak Saya’ yang diperkosa disebut hoax.
Baca Juga: Tak Terima Dipanggil dengan Sebutan ‘Oma’, Seorang Wanita Memaki Kasir Minimarket
Upaya sang ibu untuk melapor ke polisi pun mengalami kesulitan, bahkan sang ibu ditengarai menderita gangguan kesehatan jiwa atau gangguan mental.
Dilansir Kabar Besuki dari Twitter @projectm_org, saat itu, sang ibu mendengarkan cerita anak sulungnya yang sakit di vaginanya.
Sang ibu kemudian meminta anak itu untuk menceritakan apa yang telah terjadi dan, yang mengejutkannya, putra sulungnya mengatakan bahwa diduga ayahnya telah memperkosanya.
Sang ibu mengklarifikasi pengakuan si sulung kepada dua anak lainnya, ternyata kedua anaknya juga diduga diperkosa oleh sang ayah.
Baca Juga: Aksi Seorang Pria Menginjak Hiu Paus Tutul Menuai Kecaman Netizen
Jadi meski ayah dan ibu sudah berpisah, sang ayah sering menjenguk ketiga anaknya sepulang sekolah.
Ketika saya mengetahui bahwa ketiga anaknya diduga telah diperkosa, sang ibu segera melaporkannya ke polisi.
Ternyata laporan di kedua lembaga tersebut tidak memuaskan, bahkan sang ibu dituding mengalami gangguan kesehatan jiwa.
Akun viral dan pengakuan 3 anak diperkosa tersebut ditanggapi dengan respon polisi Luwu Timur.
Baca Juga: Viral Video Pengantin Pria Ditendang Calon Mertua Tepat di Wajah, Akad Nikah Berakhir Ricuh
Bahkan, dalam postingan Instagram Story Polres Luwu Timer menyebut narasi dan laporan Project Multatuli itu hoax.
Dalam keterangannya di Instagram, Polres Luwu Timur menjelaskan versi perlakuan kasus ketiga anak yang diduga diperkosa.
“Hasilnya pada tubuh 3 orang anak pelapor tersebut tidak ditemukan kelainan pada alat kelamin atau dubur/anus,” bunyi tulisan dalam unggahan Polres Luwu Timur, dikutip dari Instagram @humasreslutim.
Polres Luwu Timur mengatakan, kabar yang diungkap Project Multatuli tidak cukup bukti, dengan satu kasus yang ditangani Polres Luwu Timur sejak 9 Oktober 2019.***