KABAR BESUKI -Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat hingga kini masih terus bergulir. Banyak pihak yang penasaran siapakah dalang dibalik pembunuh Tuti dan Amel.
Seorang indigo bernama Rara kali ini memberikan pejati di depan lokasi tempat kejadian perkara (TKP) yang diberikan doa khusus.
Menurut terawangannya, ada orang terdekat yang turut iku melakukan aksi pembunuhan Tuti dan Amel.
"Apakah ada orang terdekat yang melakukannya? jawabannya ada," ungkap Rara sang indigo, dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Heri Susanto.
Rara mengatakan ada dua kata kunci dalam kasus pembunuhan itu. Menurut prediksinya, Tuti merupakan sasaran penculikan, namun Amel mengetahuinya dan pada akhirnya ikut terbunuh.
"Ada dua kata kunci disini. Sebenarnya ini bukan pembunuhan tapi penculikan, awalnya yang mau diculik prediksi saya adalah ibunya kemudian anaknya itu tahu meronta. Mangkanya akhirnya kebunuh juga," jelasnya.
Bahkan Rara menyebut sebelum dibunuh, Tuti sempat dikasih minum agar merasa lemas.
"Ibunya sebelum dibunuh sempet ada dikasi minum sempat lemes. Ada sempat yang dibuang di tempat cucian mobil itu HP sebenarnya," imbuhnya.
Baca Juga: Rara Sang Indigo Ungkap Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Awalnya Adalah Penculikan
Sebagai informasi, terungkapnya kasus pembunuhan Tuti dan Amel ini bermula dari jasad keduanya tersebut ditemukan di dalam bagasi mobil toyota Alpard milik nya yang diparkir di halaman rumah korban di Kampung Ciseuti kecamatan Jalan Cagak Subang.
Kemudian Yosef yang tak lain suami sekaligus ayah dari korban datang kerumahnya setelah menginap di rumah istri mudanya bernama Mimin.
Namun, di saat masuk rumah Yosef melihat keadaan kediamannya tersebut berantakan dan tak melihat anak dan istrinya.
Yosef pun pada saat itu melapor ke polisi, dan bersama polisi akhirnya mayat kedua korban ditemukan di dalam mobil toyota Alpard dengan keadaan bertumpuk dibagasi mobil dengan bersimbah darah.
Baca Juga: Bule Indigo Akui Pernah Mati Suri Hingga Alami Kejanggalan Mistis, Bikin Merinding!
Disisi lain diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian juga kembali melakukan otopsi terhadap jenazah keduanya. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang sudah ditemukan polisi.
"Kenapa kita lakukan otopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan bukti penyebab kematian," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Erdi A Chaniago, dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube tvOneNews.***