PCR Bakal Diwajibkan untuk Semua Jenis Transportasi, Said Didu Curiga Ada Permainan Bisnis di Baliknya

26 Oktober 2021, 19:36 WIB
PCR Bakal Diwajibkan untuk Semua Jenis Transportasi, Said Didu Curiga Ada Permainan Bisnis di Baliknya /Tangkap Layar Twitter.com/@msaid_didu

KABAR BESUKI - Pemerintah berencana akan mewajibkan tes PCR untuk calon penumpang di semua jenis transportasi umum.

Banyak kalangan memprotes wacana pemerintah untuk mewajibkan tes PCR bagi calon penumpang semua jenis transportasi umum, tak terkecuali dari ekonom senior Said Didu.

Said Didu mencurigai ada permainan bisnis di balik PCR yang akan diwajibkan untuk semua jenis transportasi.

"Kewajiban PCR dg turunnya harga mulai dari Rp2 juta menjadi Rp300.000 meningkatkan kecurigaan terhadap 'bisnis' PCR," kicau Said Didu sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Twitter @msaid_didu pada Selasa, 26 Oktober 2021.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Minta Samakan Harga PCR dengan India 96 Ribu Saja, Netizen: Cari Modal untuk Pemilu

Said Didu mempertanyakan logika batas harga PCR yang ditetapkan oleh pemerintah, meski pada akhirnya diturunkan dari angka semula Rp2 juta menjadi Rp300.000.

Said Didu mencium adanya dugaan bahwa vendor telah mengeruk keuntungan fantastis ketika harga PCR masih dibanderol senilai Rp2 juta, dengan asumsi biaya operasional produksi tes PCR per individu di bawah Rp300 ribu.

"Jika skrg bisa dg harga Rp300.000 artinya biayanya di bawah Rp300.000, mari menduga berapa untung yg sdh mereka nikmati dibalik aturan selama ini?," ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Akan Turunkan Harga tes PCR jadi Rp300 Ribu, Susi Pudjiastuti: Harganya Samakan dengan India Pak!

Sebagai gambaran, harga sekali tes PCR per individu di India hanya dibanderol dengan kisaran harga Rp90.000 hingga Rp100.000 saja.

Adapun di Malaysia yang merupakan tetangga terdekat Indonesia dibanderol dengan kisaran harga Rp500.000 per individu untuk satu kali tes PCR.

Sementara di Vietnam dan Filipina, harga satu kali tes PCR per individu dibanderol dengan kisaran harga Rp400.000 hingga Rp500.000.

Baca Juga: Fadli Zon Desak Pemerintah Buka-bukaan Soal Harga Dasar PCR: Jangan Jadikan Pandemi Ini Bisnis

Kicauan Said Didu yang mengkritisi harga tes PCR mendapatkan respon dari sejumlah netizen yang merasa keberatan dengan mahalnya harga tes PCR selama ini.

Netizen Tanggapi Kicauan Said Didu Terkait Harga PCR Tangkap Layar Twitter.com/@msaid_didu/@AbiJAF

"Rakyat sudah susah, ekonomi terpuruk, masih aja ada orang-orang tamak tak bernurani yg berbisnis di atas kesusahan rakyat: Nimbun masker, nimbun obat, nimbun oksigen, melangitkan harga antigen & PCR?! Jauh dari berkah! Dan terkutuklah kalian semua!," kicau akun @AbiJAF membalas kicauan akun Twitter @msaid_didu.

"Di tempat saya,medan. Ada perusahaan alkes yg mendulang uang sebesar 13.5 M hanya dgn membuat PCR swab dan antigen booth drive thru dan hanya beroperasi selama 3 bulan..gilaa...," kicau akun @blackflag313.

"Sebenarnya kalo dihitung biaya modal nya kemungkinan timpang banget sama harga PCR nya. Modal stik colok hidung, tenggorakan dan alat analisis nya. Jadi kalo ada yg bilang bisnis menguntungkan ya untung banget. Disitulah pentingnya kebijakan pemerintah buat atur harga," kicau akun @chusen_111_.

"Wow luar biasalah untung banyak selama ini kan sdh ada yg cakap bahwa pandemi ini membawa berkah, mengambil untung yg banyak di atas rakyat yg lagi kesusahan dia bilang berkah, ambyarrrr," kicau akun @Shanghong20.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Twitter @msaid_didu

Tags

Terkini

Terpopuler