KABAR BESUKI - Hingga saat ini kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat masih terus bergulir.
Pihak kepolisian belum juga merilis siapakah pelaku pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Sementara, beberapa saksi sudah diperiksa oleh pihak kepolisian.
Sebelumnya diketahui, pihak kepolisian juga kembali melakukan autopsi terhadap jenazah keduanya.
Jenazah Tuti dan Amalia yang tewas dibunuh, langsung dilakukan otopsi di Bandung. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang sudah ditemukan polisi.
Baca Juga: Inilah Sosok Pembawa Jenazah Tuti dan Amalia pada Saat Autopsi yang Pertama Dilakukan
Tetapi, jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu dibawa dengan kendaraan terpisah dari Subang ke rumah sakit di Bandung.
Baru-baru ini, Agus Mulyana pembawa jenazah almarhum Tuti Suhartini saat melakukan autopsi buka suara terkait dirinya melarang Kepala Desa (Kades) Jalancagak, Indra Zainal untuk pergi ke Bandung saat itu.
"Saya ingat pak Agus pada saat itu ketika saya mau membawa jenazah, pak Agus datang melarang saya untuk pergi ke Bandung. Sekarang, apa alasannya pak Agus melarang saya pada saat itu?" tanya Kades Jalancagak, Indra Zainal sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube pribadinya.
Agus Mulyana mengatakan bahwa pada saat itu, segara sigap mengambil posisi supir Ambulance untuk membawa jenazah Tuti Suhartini, dikarenakan Kades Indra Zainal masih banyak tugas di desanya.
Baca Juga: Alami Kecelakaan di Tol Cikampek, Polisi Patwal Meninggal Dunia
"Pertama-tama saya mohon maaf pak kenapa saya harus mengoperalih tugasnya bapak, dikarenakan masih banyak tugas bapak yang ada di Desa ditempat kejadian sini. Mangkanya saya ambil alih cepat tanggap untuk mengambil posisi supirnya pak," jawab Agus Mulyana.
Indra Zainal pun menceritakan gambaran pada saat itu, karena supir Puskesmas sakit ia pun menyuruh Agus Mulyana untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
Agus Mulyana pun berangkat bersama seorang petugas puskesmas Jalancagak membawa jenazah Tuti Suhartini ke Rumah Sakit Sartika Asih di Bandung untuk autopsi.
"Jadi saya ingat pak Agus pada saat itu, karena ambulance Puskesmas hanya satu saya telepon pak Agus suruh ambil ambulance Desa. Kebetulan supir Ambulance biasanya pada saat itu sakit, dan kemudian pak Agus datang saya suruh untuk mempersiapkan segala sesuatunya," Jelas Kades Indra Zainal.
Baca Juga: Panji Suryono Resmi Hengkang dari NET TV: Thank You for The All Good Memories
Ketika ditanya Indra Zainal, waktu itu diberi bekal berapa? Agus Mulyana pun menjawab ia hanya dikasi bekal Rp150 ribu untuk bensin dan rokok.
"Saya terus terang jujur hanya dikasi Rp150 ribu untuk uang bensin saja," ungkap Agus Mulyana.
Kades Jalancagak pun meminta maaf karena pada saat itu ia hanya memegang uang Rp300 ribu.
"Pada saat itu saya mohon maaf juga pak Agus duit saya tinggal Rp300 ribu, saya akhirnya kasi pak Agus Rp150 ribu dan pegangan saya Rp150 ribu. Pak Agus waktu itu berdua sama abah opik ya," ucap Indra Zainal.
Baca Juga: Menag Yaqut Seolah Diminta Mundur oleh Ketua KK NU, Disebut Bikin Orang Muhammadiyah Ikut Panas
Pada saat mengantarkan jenazah, Agus mengatakan sampai ke Bandung sekitar pukul 15.00-16.00 WIB, namun menunggu dokter ahli forensik datang.
"Sampai Bandung itu sekitar jam 3-4 sorean lah, karena kita menunggu dokternya dulu ahli forensik yang berada di luar kota. Saya nunggu sampai jam 4 belum datang pak, habis magrib dokternya datang, yang dari rumah sakit Sarkita Asih," papar Agus Mulyana.
Seingat Agus Mulyana mengatakan jenazah Tuti dan Amalia Mustika Ratu proses autopsi pertama selesai pukul 23.30 WIB.
Setelah itu, pulang kembali ke Subang dengan membawa jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu tiba pada pukul 01.30 WIB dini hari.
"Kita pulang dari Bandung hampir setengah 2 pak," papar Mulyana.***