KABAR BESUKI – Sosok YouTuber Anjas memberikan penjelasan terkait dugaan Tuti dan Amel dibunuh bukan di rumah atau TKP kasus pembunuhan Subang.
YouTuber Anjas mencoba mengurai dan mengulas soal pernyataan dugaan Tuti dan Amel dibunuhnya bukan di rumah.
Jika merujuk pada klaim bahwa Tuti dan Amel bisa saja dibunuh di luar, itu harus kembali pada fakta bahwa TKP dikantongi oleh polisi.
Baca Juga: Persaingan Marketplace Kian Memanas, Ini Juara E-Commerce 2021 di Indonesia!
Pasalnya, dalam keterangan Kapolsek Subang AKBP Sumarni, ada bekas tarikan dari kamar tidur hingga kamar mandi.
Penjelasan atas pernyataan tersebut juga tidak mendalam, seolah ada analogi lain jika memang benar Tuti dan Amel dibunuh di luar.
Artinya, kata dia, bekas jejak tersebut menunjukkan bahwa korban memang dieksekusi di dalam ruangan.
Adapun alasan korban diseret, karena pelaku ingin membersihkan sidik jarinya di tubuh korban.
“Ada jejak kaki berbeda di lokasi kejadian, jarak eksekusi pertama dan kedua yang punya jarak 5 jam, itu juga memang dilakukan di dalam rumah. Polisi juga katakan Bu Tuti sedang tertidur saat dibunuh. Artinya keterangan Pak Yesmil cukup lemah, jika mengacu pada fakta-fakta yang disampaikan Polisi,” tutur YouTuber Anjas.
Fakta lainnya, ditemukan noda darah pada papan gerinda yang diduga digunakan pelaku untuk memukul korban.
Dilansir Kabar Besuki dari YouTube Anjas di Thailand, Ini juga menunjukkan bahwa korban dibunuh di dalam rumah.
Sebagai informasi, pernyataan mengejutkan dilontarkan kriminolog Universitas Padjadjaran, Yesmil Anwar.
Menurutnya, ada hal-hal yang mempersulit penyidikan. Pasalnya, dua korban pembunuhan di Jalan Cagak Tuti dan Amel diduga dibunuh bukan di rumah.
Dari sana, dia mendorong penyelidikan baru atas kasus tersebut.
Yesmil mengatakan pembunuhan berencana memang lebih sulit untuk diselidiki. Karena bisa saja korban dibunuh bukan di situ.***