KABAR BESUKI – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendukung kinerja Datasemen Khusus (Densus 88) Antiteror Polri dalam melakukan penangkapan terhadap sejumlah ulama yang terindikasi terlibat jaringan terorisme yang salah satunya merupakan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ma’ruf Amin mendukung adanya langkah hukum yang diberikan terhadap oknum-oknum yang melakukan pelanggaran terkait terorisme.
Ia juga meminta agar Densus 88 menyelidiki adanya jaringan terorisme ini sampai tuntas hingga ke akar-akarnya.Hal tersebut disampaikan Ma’ruf Amin melalui juru bicara Wapres Masduki Baidlowi.
“Iya, Wapres mendukung terhadap langkah hukum, itu oknum yang melakukan pelanggaran lebih terkait dengan pribadinya, mungkin diselidiki jaringan-jaringannya sampai tuntas,” kata Masduki seperti dikutip Kabar Besuki dari Antara.
Wapres selaku Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu juga meminta Polri melakukan proses hukum dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah kepada ketiga ulama yang salah satunya adalah pengurus MUI.
“Tindaklah secara hukum kalau memang ada yang terlibat, tentu saja dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah, ketetapan itu ada pengurus MUI, dia di Komisi Fatwa, ya silahkan diproses secara hukum,” ujar Masduki.
Wapres Ma’ruf Amin juga mendukung Densus 88 Antiteror Polri untuk bekerja menanggulangi radikalisme dan terorisme dengan menangkap pihak-pihak yang diduga terlibat jaringan terlarang.
Tidak hanya dari kalangan ulama, tetapi semua pihak yang terindikasi terlibat dalam jaringan terorisme, Ma’ruf Amin meminta agar segera diusut tuntas.
“Itu bagus dan lanjutkan ke tempat-tempat lain, jangan kendor karena memang kenyataannya kalau memang hal itu berada di berbagai tempat, maka laksanakan secara tegas, tindakan-tindakan, supaya negeri ini aman,” jelasnya.
Ma'ruf Amin juga mengapresiasi kinerja Densus 88 yang melakukan penyelidikan di MUI atau lembaga lain untuk menangkap jaringan terorisme.
Seperti diketahui sebelumnya, Densus 88 menangkap tiga orang ulama terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat karena diduga terlibat dalam jaringan terorisme Jamaah Islamiyah (JI).
Salah satu terduga teroris tersebut ialah Ahmad Zain An-Najah yang merupakan anggota Komisi Fatwa MUI yang diduga merupakan Dewan Syuro Jamaah Islamiyah.
Sementara dua ulama lainnya yang juga ditangkap oleh Densus 88 yakni Ustadz Farid Okbah dan Anung Al Hamad.***