KABAR BESUKI – Pengacara Azam Khan mengungkap permintaan maafnya soal isu Kalimantan sambil mengibaratkan dirinya sendiri sebagai monyet.
Azam Khan akhirnya meminta maaf kepada warga Kalimantan atas ucapannya tentang monyet saat mengkritik ibu kota negara.
Azam Khan menjelaskan apa yang melatarbelakangi bahasa monyet saat jumpa pers menanggapi keputusan pemerintah tentang IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Edi Mulyadi Diduga Hina Kalimantan Sebut Tempat Jin Buang Anak, Andre Taulany: Istighfar Ya Boss
Azam Khan yang merupakan advokat LBH Pelita Ummah menjelaskan, konteks kata dan frasa monyet untuk IKN tidak dimaksudkan untuk menghina orang atau suku Kalimantan.
Sosok teman Edy Mulyadi ini mengungkapkan pendapatnya, bahwa konteks monyet adalah membandingkan dirinya secara pribadi.
Alasan mengapa Azam Khan mengibaratkan dirinya dengan monyet adalah karena masih tidak ada apa-apa di hutan.
“Sebenarnya konteks bahasa itu faktanya pada diri saya. Saya pindah, sama dengan monyet, karena situasionalnya masih waktu itu adalah hutan. Kalo saya hidup sendiri di hutan tidak ada bangunan, maka saya konteksnya saya sama dengan monyet,” tutur Azam Khan.
Karena ucapannya tentang monyet dan IKN sempat membuat marah masyarakat Kalimantan, Azam Khan meminta maaf kepada masyarakat Kalimantan.
“Jadi konteks ini saya luruskan, saya sampaikan lillahi taala tidak ada maksud dan saya mohon maaf, saya sudah bersumpah kepada Allah. Kepada saudara-saudara di seluruh Kalimantan, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Demi Allah saya tidak maksud sedikitpun mendiskreditkan orang Kalimantan,” tutur Azam Khan.
Azam Khan juga bersumpah bahwa dirinya tidak berbohong dan memohon maaf sebesarnya kepada warga Kalimantan dan tak bermaksud untuk mendiskreditkan makna Kalimantan dalam konteks negatif.***