Israel Buat Laboratorium Peternakan Virus Corona di Universitas Hebrew, Berikut Ulasannya

26 Januari 2022, 11:39 WIB
Ilustrasi gambar laboratorium di Israel./ /Pexels/Chokniti Khongcum/free-photos/

KABAR BESUKI - Corona merupakan salah satu virus yang saat ini menjadi pandemi di dunia, banyak masyarakat yang enggan bersinggungan dengan virus yang sudah mewabah tersebut.
 
Berbeda dengan para ilmuwan yang ada di Israel, mereka justru melakukan peternakan virus Corona.
 
Bahkan mereka juga memanen dan mengembangbiakkan virus yang menjadi musuh dunia tersebut.
 
Baca Juga: Amerika Serikat Akan Percepat Pengiriman Pesawat Jet Tempur F-16 Baru ke Taiwan
 
Laboratorium  di Universitas Hebrew merupakan salah satu pusat untuk penelitian virus Corona, di laboratorium tersebut virus Corona sengaja di kembangbiakkan untuk diteliti.
 
Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan ditujukan untuk mencari pengobatan yang dapat melumpuhkan dan menghancurkan virus Corona yang telah mengingeksi manusia.
 
Seperti dilansir Kabar Besuki dari YouTube TvOneNews, laboratorium yang dinilai paling aman di Israel tersebut mempunyai beberapa tingkatan level untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan oleh para ilmuwan.
 
Ada beberapa level yang dikhususkan dalam Laboratorium di Universitas Hebrew di Israel tersebut.
 
Baca Juga: Amerika Serikat Jatuhkan Sanksi Kepada 4 Warga Ukraina yang Dituduh Bekerja untuk Rusia
 
Laboratorium biosafety level 3 menciptakan kondisi aman bagi para ilmuwan untuk meneliti virus hidup dan berperilaku dalam kondisi yang berbeda. 
 
Sedangkan untuk laboratorium biosafety level 4 digunakan untuk mempelajari virus, zat, serta racun menular yang mematikan hingga menimbulkan resiko infeksi yang ditularkan melalui udara.
 
Virus Corona yang ada di laboratorium di Universitas Hebrew sengaja untuk dikembangkan dan diteliti guna mendapatkan pengobatan yang pas dan cocok untuk manusia.
 
Baca Juga: Ichsanuddin Noorsy Bongkar Isu Besar di Balik Metaverse, Mulai Kekerasan Seksual Hingga Pemerintahan Global
 
Laboratorium ini mempunyai ac khusus yang diciptakan untuk menarik udara yang ada di laboratorium yang berpotensi terkontaminasi dari area yang bersih.
 
Tidak ada udara yang disirkulasikan kembali, tingkat keamanan yang sangat tinggi membuat pintu akan terkunci secara otomatis dari koridor yang terpisah dari bangunan utama.
 
Limbah yang dihasilkan ketika melakukan penelitian juga tidak akan berbahaya karena dalam laboratorium ini dilengkapi dengan insinerator yang dapat secara langsung menghancurkan limbah sisa penelitian.
 
Israel merupakan satu-satunya negara di dunia yang pertama mencanangkan pada tahun lalu yang secara luas memvaksinasi warganya.
 
Baca Juga: Trump dan Pemerintahanya Menujukkan Keterlibatan dalam Proses Sensus Demi Keuntungan Partai Republik
 
Selain itu, mereka merupakan negara pertama yang menawarkan vaksinasi booster pada musim panas lalu.
 
Kini sudah lebih dari 500.000 orang sudah mendapatkan vaksinasi booster kedua dalam beberapa Minggu terakhir.
 
Meskipun begitu, dengan melakukan vaksinasi seperti yang dilakukan oleh Israel nyatanya belum bisa menekan tingkat penyebaran virus Corona varian Omicron.
 
Varian Omicron sendiri merupakan salah satu jenis virus Corona yang tingkat penyebarannya lebih cepat dari pada varian virus Corona lainnya.
 
Baca Juga: Kekuatan Ledakan Gunung Berapi Tonga Disebut Setara 1.000 Bom Nuklir di Hiroshima
 
Varian Omicron juga sudah mendominasi di sejumlah negara di dunia salah satunya di Indonesia.***
Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube tvOneNews

Tags

Terkini

Terpopuler