Mantan Penghuni Kerangkeng Bantah Tegas Bupati Langkat Lakukan Perbudakan: Bohong, Itu Semua Fitnah

27 Januari 2022, 10:51 WIB
Mantan penghuni kerangkeng milik Bupati langkat angkat suara dan bantah adanya perbudakan. /YouTube TVOneNews

KABAR BESUKI – Ditemukannya sebuah kerangkeng manusia di rumah salah seorang bupati nonaktif Langkat hingga saat ini terus menjadi perbincangan hangat publik.

Beragam fakta-fakta baru mulai bermunculan terkait adanya kerangkeng tersebut. Banyak orang menduga bahwa kerangkeng tersebut digunakan sebagai tempat perbudakan manusia.

Namun menurut pengakuan bupati nonaktif Langkat, kerangkeng manusia tersebut digunakan sebagai tempat rehabilitasi untuk para pengguna narkoba.

Namun menurut hasil penyelidikan, kerangkeng tersebut ternyata berisi para pekerja kelapa sawit yang dipekerjakan tanpa dibayar.

Tak hanya itu saja, para penghuni kerangkeng juga mengaku mendapat siksaan jika tidak bekerja dengan benar.

Baca Juga: Pelat Nomor Kendaraan di Indonesia Akan Berganti Warna Menjadi Putih, Berikut Ini Rinciannya

Menanggapi banyaknya berita miring yang beredar mengenai kerangkeng manusia di rumah bupati Langkat, salah seorang mantan penghuni kerangkeng tersebut akhirnya buka suara.

Salah seorang mantan penghuni kerangkeng, Jimi mengaku bahwa kerangkeng manusia tersebut memang digunakan sebagai tempat rehabilitasi bagi para pecandu narkoba.

“Orang tua saya menyerahkan ke rehab ini karena penyalahgunaan narkoba,” kata Jimi seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube tvOneNews_ pada 27 Januari 2022.

Jimi juga mengatakan bahwa selama menghuni kerangkeng tersebut, ia bersama penghuni lainnya diperlakukan dengan baik.

Baca Juga: Video Ustadz Abdul Somad Naik Mobil Mewah Harga Miliaran Rupiah, Netizen: Berkah dari Kebaikan Jamaah

Ia bahkan dengan tegas mengatakan bahwa pemberitaan yang menyebut bahwa kerangkeng tersebut digunakan sebagai tempat perbudakan adalah bohong dan fitnah.

“kalau untuk makan itu berlebihan pak, apa yang diberitakan selama ini itu bohong semua, fitnah,” terangnya.

Lebih lanjut, Jimi juga membantah bahwa penghuni kerangkeng dipekerjakan paksa di kebun kelapa sawit tanpa digaji.

Menurutnya, bekerja di kebun kelapa sawit milik bupati Langkat adalah permintaan para penghuni, bukan paksaan dari bupati Langkat.

Jimi juga membenarkan bahwa selama bekerja di kebun kelapa sawit ia dan penghuni kerangkeng lainnya tidak menerima gaji. Hal ini karena mereka mengaku bekerja atas inisiatif sendiri dan bukan paksaan.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Presidential Treshold Nol Persen Dapat Hadirkan Pemimpin dengan Akal Sehat

“Itu kita yang minta kegiatan, daripada kita di kerangkeng terus kan merasa jenuh, jadi kita memohon ingin keluar dan diberi kegiatan,” jelas Jimi.

“itu bukan dipekerjakan pak, itu kita yang memohon sendiri kepada pihak binaan, kalau unsur paksaan itu gak ada,” imbuhnya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: YouTube tvOne News

Tags

Terkini

Terpopuler