Mahasiswa 'Cipayung Plus' Puji Jokowi Saat Bertemu Hingga Dukung IKN, Rocky Gerung: Moralitas Udah Runtuh

24 Maret 2022, 08:07 WIB
Mahasiswa 'Cipayung Plus' Puji Jokowi Saat Bertemu Hingga Dukung IKN, Rocky Gerung: Moralitas Udah Runtuh. /Sekretariat Presiden/

KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menyoroti sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Cipayung Plus ketika memuji Jokowi saat bertemu di Istana Negara hingga mendukung Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Rocky Gerung menilai mahasiswa Cipayung Plus yang memuji Jokowi saat bertemu dan mendukung IKN sebagai pertanda moralitas telah runtuh.

Rocky Gerung menyebut fenomena tersebut perlu diwaspadai, namun sudah tak lagi berguna ketika peristiwa itu terjadi.

"Kita mesti waspada, tapi nggak ada gunanya juga karena udah terjadi peristiwanya. Dan mungkin seluruh poin itu berakhir dengan keinginan untuk bertemu dengan pejabat," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis, 24 Maret 2022.

Baca Juga: Rezim Jokowi Dinilai Makin Membusuk, Rocky Gerung: Karena Tak Ada Lagi Patokan Tentang Etika Politik

Rocky Gerung menganggap fenomena mahasiswa dalam kelompok Cipayung Plus yang memuji Jokowi saat bertemu di Istana Negara seolah tidak menunjukkan mental spartan yang seharusnya mereka tunjukkan.

Mantan pengajar sekaligus alumni Universitas Indonesia (UI) itu mempertanyakan dua belas mahasiswa dalam kelompok Cipayung Plus ketika mengenakan batik saat bertemu dengan Jokowi di Istana Negara.

Dia menilai, banyak orang menginginkan mereka mengenakan jaket almamater atau jaket organisasi sebagai simbol bahwa mahasiswa benar-benar menjaga jarak dengan pihak kekuasaan.

"Orang mau lihat mahasiswa itu pakai jaket almamater, jaket organisasi, supaya terlihat mental spartannya itu tuh, bukan mental mengendus-endus proyek, lalu memuji presiden," ujarnya.

Baca Juga: Rezim Jokowi Dituding Jadi Sumber dari Segala Masalah, Gde Siriana Yusuf: Rezim Ini Akan Diturunkan Rakyat

Lebih lanjut, Rocky Gerung menegaskan bahwa memuji-muji presiden bukanlah merupakan tradisi mahasiswa, bahkan dia mencurigai bahwa rekan-rekan dari anggota Cipayung Plus menganggap bahwa dua belas orang itu telah memperoleh imbalan dari kekuasaan.

Di sisi lain, filsuf asal Manado itu juga menyoroti sikap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti yang tetap bersikukuh tak ingin 'berdamai' dengan kekuasaan.

"Jadi itu bukan tradisi mahasiswa, dan banyak mahasiswa yang menganggap 'Ya, itu pemimpin-pemimpinnya yang udah cair'. Artinya udah dinegosiasi segala macem, sementara Haris Azhar nggak mau damai, Fatia nggak mau damai dengan kekuasaan," katanya.

Secara ilmiah, dia juga mengatakan bahwa kelompok mahasiswa pendukung rezim Jokowi memang diperlukan untuk memperlihatkan moralitas bangsa yang sudah runtuh.

"Jadi kita lihat kontras, dan memang teori ilmu politik, ilmu sosiologi, atau perubahan sosial memang mesti ada kelompok yang semacam ini, kelompok yang jadi tanda bahwa moralitas memang udah runtuh tuh, supaya terlihat kontras," ujar dia.

Baca Juga: Rocky Gerung Pertanyakan Hasil Survei yang Klaim 70 Persen Masyarakat Puas Terhadap Rezim Jokowi

Rocky Gerung kemudian juga membeberkan prediksi yang mungkin akan terjadi apabila dua belas orang mahasiswa dalam kelompok Cipayung Plus benar-benar berbalik arah untuk mendukung Jokowi.

Dia memprediksi bahwa kemungkinan akan ada headline bahwa mahasiswa dalam kelompok Cipayung Plus juga akan berkemah di kawasan titik nol IKN.

"Jadi kita membaca itu, dan mungkin nanti besok akan ada headline lain bahwa ternyata kelompok Cipayung akan berkemah juga di IKN tuh, kira-kira begitu kan?," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler