KABAR BESUKI - Fenomena minyak goreng tampaknya masih menjadi masalah yang serius hingga saat ini. Usai sempat terjadi kelangkaan, kini stok minyak goreng justru melimpah.
Namun, melimpahnya stok minyak goreng ini terjadi setelah aturan harga eceran tertinggi (HET) dicabut dan mengikuti mekanisme pasar.
Melimpahnya stok minyak goreng usai HET resmi dicabut oleh pemerintah ini tentu menjadi tanda besar bagi masyarakat.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi bahkan mengaku bingung melihat stok minyak goreng yang tiba-tiba melimpah setelah HET dicabut.
Mendag Lutfi bahkan sempat bertanya kepada ibu-ibu di sebuah ritel saat dirinya melakukan kunjungan tentang minyak goreng murah namun stok menipis, atau minyak goreng mahal namun stok melimpah.
Menurut Mendag lutfi, meski saat ini harga minyak goreng jauh lebih mahal, ada sisi positifnya. Yakni stok minyak goreng tak lagi langka dan bisa didapatkan dengan mudah oleh masyarakat.
Selain itu, Mendag juga menjamin bahwa tidak lama lagi harga minyak goreng akan turun apabila ketersediaan di pasar semakin banyak.
Baca Juga: Jokowi Perbolehkan Masyarakat Mudik Lebaran Tahun Ini: Syaratnya Vaksin Booster
Sikap ‘bingung’ yang ditunjukkan Mendag Lutfi kala melihat stok minyak goreng tiba-tiba melimpah usai HET dicabut ini sontak menuai kritik dari sejumlah pihak, salah satunya disampaikan oleh Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Said Didu.
Melalui cuitannya di Twitter, Said Didu melayangkan kritik pedas kepada Mendag Lutfi terkait stok minyak goreng yang tiba-tiba melimpah.
Menurutnya, Mendag Lutfi tidak bisa memahami penderitaan rakyat sehingga yang akhir-akhir ini mengeluhkan mahalnya harga minyak goreng.
“Memeng susah menghayati penderitaan rakyat kalau tidak pernah merasakan sebagai rakyat,” tulis Said Didu seperti dikutip Kabar Besuki dari Twitter pribadinya @msaid_didu pada 24 Maret 2022.
Kendati demikian, Mendag Lutfi menjanjikan bahwa harga kemasan minyak goreng berpotensi turun sesuai dengan mekanisme pasar yang berlaku.***