Rocky Gerung Sebut Kepanikan Jokowi Sudah Sampai di Ubun-ubun Karena Ngamuk Terhadap Para Menteri

26 Maret 2022, 08:15 WIB
Rocky Gerung Sebut Kepanikan Jokowi Sudah Sampai di Ubun-ubun Karena Ngamuk Terhadap Para Menteri. /setkab.go.id

KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menyebut kepanikan Jokowi sudah sampai di ubun-ubun karena ngamuk terhadap para menteri.

Jokowi diketahui ngamuk terhadap para menteri saat mengisi sebuah acara di Bali, karena beberapa lembaga kementerian disinyalir terlalu banyak melakukan impor.

Rocky Gerung membaca kepanikan Jokowi yang ngamuk terhadap para menteri di bawah kepemimpinannya telah berada pada skala tingkat tinggi karena banyaknya beban persoalan yang ditanggung orang nomor satu di Republik Indonesia ini.

"Kepanikan itu terbaca pada perangai Pak Jokowi yang akhirnya keluar segala macam kejengkelan. Jadi kalau kita bikin skala, ya mungkin jengkelnya udah delapan dari sepuluh," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, 26 Maret 2022.

Baca Juga: Jokowi Ngamuk Terhadap Menteri yang Doyan Impor, Rocky Gerung: Itu Cara Menghilangkan Jejak Ketidakmampuan

Rocky Gerung menilai, kejengkelan Jokowi terhadap para menteri di bawah kepemimpinannya bukan lagi merupakan kejengkelan biasa.

Mantan pengajar sekaligus alumni Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, kejengkelan Jokowi sudah berada di ubun-ubun jika ditinjau dalam perspektif Jawa.

Dia mengungkapkan, Jokowi sudah benar-benar tidak mengetahui apa yang dilakukan para menteri di bawah kepemimpinannya.

"Jadi makin lama terlihat makin jengkel, bukan sekedar jengkel. Kalau yang ngucapin itu seorang Jawa, itu artinya udah di ubun-ubun sebetulnya, karena dia nggak betul-betul tau lagi apa yang sebetulnya dikerjakan menterinya," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Ngamuk Lagi di Hadapan Para Menteri, Rocky Gerung: Saya Menduga Kabinet Ini Menderita Kelainan Masokis

Mengacu pada pemberitaan The Economist, Rocky Gerung berpendapat bahwa Jokowi seolah bersikap bebal bahkan menunjukkan kedunguannya.

Akan tetapi pada pemberitaan tersebut pula, filsuf asal Manado itu mengatakan bahwa artikel yang dimuat oleh The Economist tersebut merupakan representasi dari kepentingan investor asing yang selama ini menanamkan modalnya di Indonesia.

"Jadi kalau ucapan Pak Jokowi itu diterjemahkan The Economist, itu artinya bebal atau bahkan dungu tuh. Tetapi kita ingin lihat sebetulnya, presiden mestinya bercermin pada pendapat The Economist itu yang betul-betul mewakili kepentingan investor asing," katanya.

Baca Juga: Jokowi Ngamuk ke Kementerian yang Andalkan Barang Impor, Rizal Ramli: Pecat yang Doyan Impor, Bukan Ngedumel

Lebih lanjut, Rocky Gerung juga menilai bahwa investor asing akan bersiap-siap angkat kaki dari Indonesia akibat sikap Jokowi yang ngamuk di hadapan para menteri.

Dia menilai, investor bisa meninggalkan Indonesia karena menganggap kabinet Jokowi telah 'berantakan'.

"Jadi kalau sekarang misalnya, para investor itu bilang 'Oh, presiden nggak bisa kendalikan kabinetnya tuh', investor juga nggak mau lagi masuk ke Indonesia karena menganggap bahwa udah berantakan kabinetnya tuh," ujar dia.

Terakhir, Rocky Gerung turut mengapresiasi kecerdasan jurnalis The Economist dalam menggambarkan ketidakmampuan Jokowi dalam mengangkat harkat dan martabat Indonesia di mata dunia.

"Jadi sebetulnya, itu bahasa yang dipakai wartawan ekonomi yang cerdas untuk membuat sinopsis dari keadaan Indonesia. Artinya, itu pertanda bahwa dia (Jokowi) udah nggak lagi punya kemampuan untuk menyeberangkan Indonesia,"

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler