6 Desa di Banyuwangi Dominasi Sepuluh Besar Desa Mandiri Indonesia, Desa Genteng Kulon Menempati Peringkat 1

25 April 2022, 18:59 WIB
Desa Genteng Kulon menempati peringkat pertama Desa Mandiri Indonesia /Humas Pemkab Banyuwangi/

KABAR BESUKI – Desa Genteng Kulon Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi berhasil mendapatkan peringkat pertama Desa Mandiri di Indonesia.

Tak hanya itu, lima desa lainnya yang ada di kabupaten Banyuwangi juga berhasil menempati peringkat sepuluh besar Desa Mandiri Indonesia.

“Selamat kepada desa-desa di Banyuwangi. Selamat para kepala desa, BPD, dan seluruh warga. Kita terus tingkatkan sinergi untuk kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat desa,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Baca Juga: Seorang Kakek di Banyuwangi Ditemukan Tak Bernyawa di Rumahnya Sendiri, Ini Kronologinya

Selain menjadi peringkat pertama beberapa desa di banyuwangi juga dominasi peringkat sepuluh besar Desa Mandiri Indonesia dalam Indeks Desa Membangun (IDM) Indonesia, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Dalam IDM 2022 yang dirilis Kemendes PDTT, Desa Genteng Kulon menjadi peringkat pertama Desa Mandiri di Indonesia dengan skor 0.9981. Ini merupakan skor tertinggi tahun ini.

Sedangkan Desa Genteng Wetan menempati peringkat empat dengan skor 0.9905, Desa Setail ada di peringkat lima dengan skor 0.9886, Desa Sukojati di peringkat tujuh dengan skor 0.9870, Desa Kembiritan ada di peringkat sembilan dengan skor 0.9868, sedangkan Desa Kaligondo di peringkat sepuluh dengan skor 0.9857.

Desa mandiri adalah desa maju yang memiliki kemampuan melaksanakan pembangunan desa untuk peningkatan kualitas hidup serta kesejahteraan masyarakatnya, dengan ketahanan ekonomi dan ketahanan ekologi (lingkungan) secara berkelanjutan.

Baca Juga: Pelajar Perang Sarung di Depan Pendopo Banyuwangi Diciduk Patroli Polisi, Sempat Bikin Resah Warga

Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan Indeks Komposit yang dibentuk berdasarkan tiga indeks, yaitu Indeks Ketahanan Sosial yang dinilai dari Pendidikan, Kesehatan, Modal Sosial, dan Permukiman.

Indeks Ketahanan Ekonomi dinilai dari Keragaman Produksi Masyarakat, Akses Pusat Perdagangan dan Pasar, Akses Logistik, Akses Perbankan dan Kredit, serta Keterbukaan Wilayah.

Indeks Ketahanan Ekologi / Lingkungan dilihat dari Kualitas Lingkungan, Bencana Alam, dan Tanggap Bencana.

Perangkat indikator yang dikembangkan dalam Indeks Desa Membangun dikembangkan berdasarkan konsepsi bahwa untuk menuju Desa maju dan mandiri perlu kerangka kerja pembangunan berkelanjutan di mana aspek sosial, ekonomi, dan ekologi menjadi kekuatan yang saling mengisi dan menjaga potensi serta kemampuan Desa untuk mensejahterakan kehidupan Desa.

Baca Juga: Polisi Tangkap 7 Diduga Pelaku Pengeroyokan di Pembangunan Masjid Sraten Banyuwangi

Kebijakan dan aktivitas pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa harus menghasilkan pemerataan dan keadilan, didasarkan dan memperkuat nilai-nilai lokal dan budaya, serta ramah lingkungan dengan mengelola potensi sumber daya alam secara baik dan berkelanjutan.

Dalam konteks ini ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi bekerja sebagai dimensi yang memperkuat gerak proses dan pencapaian tujuan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Instagram @banyuwangi_kab

Tags

Terkini

Terpopuler