KABAR BESUKI – Sosok pengamat politik mengatakan bahwa Erick Thohir sangat berpeluang jadi Calon Presiden (Capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres).
Hal tersebut dikatakan oleh Harits Hijrah Wicaksana selaku Pengamat politik Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung.
Menteri BUMN Erick Thohir berpeluang sangat besar menjadi calon presiden pada pemilihan presiden (Pilpres).
Menurut Harits Hijrah Wicaksana, menteri BUMN ini memiliki peluang besar untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Baca Juga: Lowongan Kerja PT Sinar Sosro Jawa Tengah Periode Sampai Juni 2022 untuk Lulusan SMA Sederajat
Harits Hijrah Wicaksana mengatakan, kesempatan menjadi presiden bagi Erick Thohir sebagai karakter muda yang memiliki karakter kepemimpinan yang cukup baik dan mampu membangun perubahan di Indonesia ke depan menjadi lebih baik.
"Saya meyakini Erick Thohir sangat berpeluang untuk menjadi presiden, karena elektoralnya terus meningkat," kata Harits Hijrah Wicaksana.
Kinerjanya dinilai lebih profesional, bahkan dalam pengelolaan BUMN dinilai luar biasa dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan publik tersebut.
Erick Thohir dinilai Harits Hijrah Wicaksana sangat tegas, jika perusahaan publik tidak untung dan selalu merugi, maka akan dilakukan merger.
Baca Juga: Lowongan Kerja Bank Muamalat Indonesia: Kualifikasi dan Cara Pendaftarannya Sebelum 30 Juni!
Menurut keterangan Erick Thohir, dalam dua tahun terakhir, BUMN meraup untung Rp 90 triliun dari sebelumnya Rp 13 triliun.
Harits Hijrah Wicaksana mengungkapkan bahwa manfaat Erick Thohir kerap dirasakan oleh berbagai kalangan, termasuk masyarakat Badui.
Bahkan, kata dia, Menteri BUMN kini banyak mengunjungi pesantren, lembaga pendidikan Islam, dan ormas Islam.
Saat ini, seluruh BUMN fokus memprioritaskan kepedulian tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk beasiswa.
"Apalagi, hingga kini belum menerima informasi parpol yang mengusung Menteri BUMN itu," kata Harits Hijrah Wicaksana.
Menurutnya, yang menjadi masalah adalah Erick Thohir tidak memiliki partai politik dan sama dengan Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno dan Anies Baswedan.
Mereka juga sangat berpeluang menjadi presiden dan wakil presiden jika dilihat oleh parpol.
Karena itu, Erick Thohir harus mendekati petinggi partai politik untuk membawanya ke Pilpres 2024.
Namun, parpol yang mengusungnya juga harus berkoalisi, sehingga sulit bagi Erick mencalonkan diri sebagai capres 2024 tanpa dukungan parpol pendukung.***