KABAR BESUKI – Tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, Ferdy Sambo membantah tegas ikut melakukan penembakan kepada Brigadir J.
Melalui kuasa hukumnya, Arman Hanis, Ferdy Sambo menegaskan bahwa ia tidak ikut menembak Brigadir J.
Pernyataan Ferdy Sambo ini berbeda dengan pengakuan Bharada E saat melakukan uji polygraph menggunakan alat pendeteksi kebohongan.
Baca Juga: Hasil Tes Kebohongan Ferdy Sambo Tak Diungkap ke Publik, Polri Ungkap Alasannya
“Klien kami dan tersangka yang lain membantah hal tersebut sehingga atas keterangan Bharada E tersebut semuanya akan diuji fakta-faktanya dalam persidangan,” kata Arman Hanis seperti dikutip Kabar Besuki dari PMJNews.
Arman bahkan mengaku curiga dan ragu terhadap hasil dari uji lie detector dua tersangka lainnya yakni Bripka RR dan Kuat Ma’ruf.
Pasalnya, hasil pemeriksaan tes kebohongan yang dilakukan oleh Bripka RR dan Kuat Ma’ruf hasilnya jujur, sama dengan hasil lie detector Bharada E.
“Kalau uji lie detector dari tersangka yang lain seperti KM dan RR hasilnya apa? sama nggak?” ujarnya.
seperti diketahui sebelumnya, tersangka Bharada E juga menjalani tes pemeriksaan menggunakan alat uji kebenaran terkait kasus pembunuhan Brigadir J.
Baca Juga: 3 Kapolda yang Diduga Terlibat dalam 'Obstruction of Justice' Brigadir J Bersama Ferdy Sambo
hasil tes kebohongan tersebut menyatakan bahwa semua pernyataan yang dilontarkan oleh Bharada E jujur.
Bharada E melalui pengacaranya, Ronny Talapessy menyampaikan hal yang membuat kliennya dinyatakan jujur dalam lie detector.
“Lie detector yang dinyatakan ke klien saya terkait dengan peristiwa di Duren Tiga,” jelas pengacara Bharada E.
Ronny mengungkap bahwa salah satu hal yang terjadi yakni terkait siapa yang menembak Brigadir J dalam peristiwa yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga.
Baca Juga: Bharada E Ungkap Motif Asli Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J, LPSK: Tapi Sebaiknya Tidak Kami Buka
Dalam keterangannya, Ronny mengungkap bahwa Bharada E mengakui bahwa dirinya yang menembak Brigadir J pertama dan Ferdy Sambo yang menembak terakhir.
“Salah satu poin krusial adalah siapa yang menembak Brigadir J, klien saya menjawab ‘saya pertama dan FS yang menembak terakhir’,” pungkasnya.***