Sehingga menimbulkan gagal pernapasan dimana seseorang harus menggunakan bantuan ventilator untuk bernapas.
Pneumonia akibat COVID-19 membuat paru-paru terjadi peradangan dan pembengkakan akibat infeksi virus SARS CoV 2.
Paru-paru akan mengalami peradangan yang luas, kalau ada pembengkakan, ada infeksi, juga akan ada gangguan pada proses pertukaran oksigen.
Oksigen yang masuk ke dalam paru-paru akan terganggu dan bisa terjadi gangguan pengembangan organ paru yang membuatnya tidak bisa mengembang maksimal ketika terjadi peradangan.
Baca Juga: Jadwal Liga Spanyol Jornada 20 Live di Bein Sports, Ada Big Match Atletico vs Valencia
Jika virus SARS CoV 2 sudah menginfeksi ke saluran pernapasan bawah seperti paru-paru. Apabila infeksi virus hanya terjadi di saluran pernapasan atas, gejala yang ditimbulkan hanya berupa gejala ISPA seperti pilek, sakit tenggorokan, atau batuk.
Orang yang pulih dari COVID-19 berisiko mengalami gangguan pada paru-parunya, salah satunya menyebabkan paru tidak bisa mengembang dengan sempurna. Hal ini menyebabkan penyintas COVID-19 bisa mengalami gangguan kondisi kebugaran seperti cepat lelah.***