Kurang Tidur Sebagai Penyebab Utama Penurunan Kognitif dan Menggandakan Risiko Demensia

- 18 Februari 2021, 16:02 WIB
ilustrasi kurang tidur
ilustrasi kurang tidur /PEXELS/Marcus Aurelius

Demikian pula, di antara mereka yang membutuhkan waktu lebih dari 30 menit untuk tertidur setiap malam, risiko terkena demensia meningkat hingga 45 persen.

Baca Juga: Tiba-Tiba Viral! Galang Rambu Anarki Menjadi Pembicaraan Warganet Twitter

Tetapi tidur terlalu lama bisa memiliki efek serupa

Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa mereka yang memiliki kebiasaan dan pola tidur yang lebih dapat diandalkan memiliki insiden demensia dan kematian yang lebih rendah.

Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Journal of American Geriatrics Society mengamati sekitar 1.500 orang dewasa Jepang yang berusia di atas 60 tahun. Studi tersebut menemukan bahwa mereka yang tidur antara 5 dan 6,9 jam per malam memiliki insiden demensia dan kematian yang lebih rendah dalam periode penelitian.

Dibandingkan subjek yang tidur kurang dari lima jam atau lebih dari 10 jam, membuktikan bahwa tidur terlalu banyak juga berbahaya.

Jam kerja Anda juga dapat memengaruhi kesehatan kognitif Anda

Dilansir dari Best Life, Tapi bukan hanya orang tua yang butuh tidur. Sebuah penelitian di Perancis tahun 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine menemukan bahwa 10 tahun shift malam dapat membuat otak Anda berumur 6,5 tahun, menyimpulkan bahwa "kerja shift secara kronis merusak kognisi, dengan konsekuensi keselamatan yang berpotensi penting tidak hanya bagi individu yang bersangkutan, tetapi juga untuk masyarakat".

Pekerja di Denmark dan Korea telah diberi kompensasi oleh pemerintah atas kesehatan yang buruk yang mereka derita setelah bekerja shift malam.

Baca Juga: Lucinta Luna Bebas! Abash dan Jeje Makin Romantis dan Kompak, Netizen: Save Lucinta Luna

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Best Life Online


Tags

Terkini