Biden Meloloskan Putra Mahkota Saudi dari Sanksi, Warga Saudi yang Diasingkan Resah dengan Keselamatan Mereka

- 5 Maret 2021, 12:02 WIB
Saudi Arabia's Crown Prince Mohammed bin Salman attends a meeting with U.S. Secretary of State Mike Pompeo in Jeddah, Saudi Arabia, September 18, 2019. Mandel Ngan
Saudi Arabia's Crown Prince Mohammed bin Salman attends a meeting with U.S. Secretary of State Mike Pompeo in Jeddah, Saudi Arabia, September 18, 2019. Mandel Ngan /Rianti Setyarini//Pool via REUTERS/File Photo

KABAR BESUKI - Minggu lalu badan intelijen Amerika Serikat mengumumkan keterlibatan putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada tahun 2018 lalu.

Diberitakan juga Presiden AS, Joe Biden menelpon Pangeran Saudi untuk pertama kalinya minggu lalu, dan menyatakan keinginannya untuk menjadikan hubungan bilateral antara Saudi dan AS lebih kuat dan transparan.

Namun dalam sesi telepon itu, tidak ada menyinggung soal kematian Khashoggi.

Baca Juga: Kabar Baik! Varian Baru Virus B.1.1.7 Diyakini Tidak Menurunkan Efektivitas Vaksin, Berikut Penjelasannya

Diketahui laporan intelijen tersebut ditunda sementara sebelum akhirnya diumumkan ke publik mengenai keterlibatan putra mahkota Arab Saudi atas kematian Khashoggi.

Biden pada Sabtu 27 Februari waktu setempat mengatakan bahwa ia akan mengumumkan tindakan yang akan dilakukan AS atas keterlibatan pembunuhan Khashoggi.

Dan rupanya pemerintahan Biden sudah membuat keputusan untuk membatalkan sanksi langsung terhadap putra mahkota Mohammed bin Salman.

Dilansir Kabar Besuki dari The Guardian, para pembangkang Saudi yang diasingkan resah dengan keputusan yang diambil pemerintahan Biden.

Mereka terancam dalam bahaya karena yakin putra mahkota akan lebih berani bertindak keras setelah Gedung Putih menghapus sanksi untuknya.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: theguardian


Tags

Terkini

x