Waduh! Harga Emas Semakin Terpuruk Hingga di Bawah Posisi 1.700 Dolar Amerika

- 6 Maret 2021, 09:42 WIB
Waduh! Harga Emas Semakin Terpuruk Hingga di Bawah Posisi 1.700 Dolar Amerika
Waduh! Harga Emas Semakin Terpuruk Hingga di Bawah Posisi 1.700 Dolar Amerika /aliefia rizky///pexels//user:Michael Steinberg

KABAR BESUKI - Harga emas jatuh lebih jauh di bawah $ 1.700 pada akhir sesi Jumat (Sabtu pagi WIB), melayang ke level terendah 9 bulan.

Setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan mendukung dolar dan bahwa imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat semakin menguat, menempatkan logam menjadi penurunan mingguan ketiga berturut-turut.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Stock Exchange, turun $ 2,2, atau 0,13 persen, menjadi ditutup pada $ 1,698,50 per ounce, penyelesaian terendah sejak Juni.

Baca Juga: Waduh! Pengaduan Kekerasan Terhadap Perempuan di Indonesia Meningkat Selama Pandemi, Jakarta yang Terbanyak

Sehari sebelumnya, di hari Kamis tanggal 4 Maret 2021 kemarin, harga emas berjangka sempat turun US $ 15,10 atau 0,88 persen menjadi US $ 1.700,70.

Harga emas berjangka juga turun US $ 17,8 atau 1,03 persen menjadi US $ 1.715,80 pada Rabu 3 Maret 2021 setelah naik US $ 10,6 atau 0,62 persen menjadi 1.733,60 dolar AS pada Selasa 2 Maret 2021 dan ambruk 5,8 dolar AS atau 0,34 persen menjadi 1.723,00 dolar AS pada Senin 1 Maret 2021.

"Optimisme dalam hal ekonomi ke depan terus mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi dan ini tentunya menghilangkan banyak keuntungan di pasar komoditas, termasuk emas," kata David Meger selaku direktur High Ridge Futures dari Metals Trading.

Dilansir Kabar Besuki dari ANTARA, Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan pekerjaan bulanannya pada hari Jumat, menunjukkan bahwa Amerika Serikat menciptakan 379.000 pekerjaan baru di bulan Februari.

Kenaikan terbesar dalam empat bulan dan jauh lebih baik daripada kenaikan 166.000 di bulan Januari dan tingkat pengangguran turun menjadi 6,2 persen di bulan Februari dari 6.3 persen di bulan Januari.

Baca Juga: Heboh! Varian Baru Virus COVID-19 Kembali Bermunculan, Ini Detail Lengkapnya

Data ketenagakerjaan AS meningkatkan harapan pemulihan ekonomi yang cepat yang didorong oleh stimulus fiskal besar-besaran dan kampanye vaksinasi.

Data ekonomi yang kuat mengangkat imbal hasil patokan 10-tahun pemerintah AS ke level tertinggi sejak Februari 2020, sementara dolar juga melonjak.

Ketua Federal Reserve (Fed) AS Jerome Powell menegaskan kembali janjinya untuk menjaga kredit tetap longgar dan lancar hingga warga Amerika kembali bekerja.

Pernyataan Powell mengecewakan investor emas yang mengharapkan dia untuk bertindak atas lonjakan baru-baru ini dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun, yang mengirim emas jauh di bawah $ 1.700l 'ons.

"Pasar emas membawa kembali keuntungan karena pandemi. Penurunan di bawah $ 1.700 per ounce membuat pasar terlihat rapuh," kata analis HSBC dalam sebuah catatan.

"Pernyataan Powell - meskipun bukan berita - telah dipadamkan untuk sementara waktu bahwa Fed akan bertindak atas kenaikan imbal hasil lebih jauh dari kurva. Kenaikan lebih lanjut dalam imbal hasil dapat mendepresiasi emas dan logam mulia lainnya".

Baca Juga: Pria WNI Asal Banjar Umur 21 Tahun Lolos Menjadi Imam Masjidil Harom Mekkah Mulai Tahun Ini, Cek Faktanya!

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei, turun 17,4 sen, atau 0,68 persen, menjadi ditutup pada $ 25,287 per ounce.

Platinum untuk pengiriman April turun $ 7,0 atau 0,62 persen menjadi $ 1,128.30 per ounce.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x