Riyadh mengatakan tidak ada korban jiwa atau kehilangan harta benda dari kejadian tersebut.
“Situasi menguap ketika menjadi jelas bahwa tidak ada kerusakan pada fasilitas minyak terbesar di dunia,” kata Bob Yawger selaku direktur energi berjangka di Mizuho.
Dilansir Kabar Besuki dari ANTARA, Amerika Serikat telah menyatakan keprihatinan atas ‘ancaman keamanan nyata’ dari Arab Saudi dan mengatakan akan meningkatkan dukungan untuk pertahanan Saudi.
"Aktivitas seperti itu membutuhkan beberapa peningkatan dalam premi geopolitik," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.
Serangan itu menyusul keputusan yang dibuat pekan lalu oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), di mana Rusia dan sekutu penghasil minyaknya, yang dikenal sebagai OPEC +, secara luas setuju untuk tetap berpegang pada pengurangan produksi meskipun harga minyak mentah naik.
"Kesepakatan OPEC + pekan lalu untuk menjaga produksi mendekati level saat ini adalah perkembangan utama yang belum sepenuhnya didiskon," kata Ritterbusch.
Juga menambahkan dukungan, Senat AS menyetujui tagihan stimulus sebesar US $ 1,9 triliun, yang diharapkan dapat meningkatkan permintaan bahan bakar seiring dengan pemulihan ekonomi.
Data ekonomi untuk Amerika Serikat dan China juga positif.***