Tiga Hari Pasca Barak Meledak Dahsyat di Guinea, Ratusan Anak-Anak Kehilangan Orang Tua Mereka

- 11 Maret 2021, 19:14 WIB
ILUSTRASI Ledakan
ILUSTRASI Ledakan /Choirun Nissa/,*/PIXABAY

KABAR BESUKI - Tiga hari setelah serangkaian ledakan meratakan sebagian besar kota terbesar di Equatorial Guinea, Bata, menewaskan sedikitnya 105 orang dan melukai lebih dari 600 lainnya, penduduknya masih memahami penuh tragedi itu.

Rekaman drone yang ditayangkan di televisi pemerintah menunjukkan blok demi blok perumahan umum di kota pesisir itu hancur total atau dekat dengannya, sisa-sisa atap dan dinding mereka berserakan di jalan tanah tetangga.

Dilansir dari Malaymail, seorang guru di Bata mengatakan,“Ada banyak anak tanpa orang tua. Dalam jangka panjang, apa yang kita lakukan dengan anak-anak itu?”.

Baca Juga: Rusia dan China Telah Mengumumkan Rencana untuk Membangun Stasiun Luar Angkasa Bersama di Bulan

Pemerintah tertutup dan menyalahkan ledakan pada kebakaran, dilakukan oleh petani yang tinggal di dekat pangkalan militer dan penanganan stok dinamit yang lalai oleh unit militer.

Mereka telah menetapkan tiga hari berkabung nasional sejak Rabu 10 Maret 2021, menyatakan Bata sebagai zona bencana, dan memeberikan dana dukungna sekitar 261 miliar rupiah.

Sementara itu, petugas pemadam kebakaran terus menyisir puing-puing pada hari Rabu untuk mencari jenazah korban. Pihak berwenang meminta sumbangan darah dan barang kebutuhan pokok.

Baca Juga: PP PBVSI Tidak Akan Mencabut Penghargaan yang Telah Diraih oleh Aprilia Manganang, Begini Pernyataannya

Baca Juga: 5 Cara Makan Ini Ternyata Bisa Mencerminkan Kepribadian Seseorang, Simak Ulasannya

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Malaymail


Tags

Terkini

x