10 Tahun Berlalu, Jepang Masih Berduka Atas Korban Gempa Bumi dan Bencana Nuklir di Fukushima

- 11 Maret 2021, 20:52 WIB
Ilustrasi lilin.
Ilustrasi lilin. /Pixabay/Gerd Altmann

KABAR BESUKI - Dengan hening sejenak, melakukan doa dan protes anti-nuklir tetap dilakukan masyarakat Jepang pada Kamis, 11 Maret 2021. Mereka berduka atas sekitar 20.000 korban gempa bumi dan tsunami besar yang melanda Jepang 10 tahun lalu, menghancurkan kota-kota dan memicu bocornya nuklir di Fukushima.

Gelombang besar yang dipicu oleh gempa berkekuatan 9,0 SR melumpuhkan pembangkit listrik Fukushima Dai-ichi dan memaksa lebih dari 160.000 penduduk mengungsi saat radiasi tersebar di udara.

Bencana nuklir yang terburuk di dunia ini terjadi tanggal 11 Maret 2011. Sekitar 50 km selatan dari pabrik, di kota pesisir berpasir Iwaki, seorang pemilik restoran Atsushi Niizuma yang berusia 47 tahun, berdoa kepada ibunya yang terbunuh karena kejadian tersebut.

Baca Juga: Kota Chiang Mai Masuk dalam Jajaran Kota Paling Tercemar di Dunia, Ternyata Karena Hal Ini!

Baca Juga: Waspada! Bahaya Kesehatan Tersembunyi Bagi Anak-Anak Ketika Mengambil Selfie dengan Teman

"Saya ingin memberi tahu ibu saya bahwa anak-anak saya, yang semuanya dekat dengannya, baik-baik saja. Saya datang ke sini untuk berterima kasih kepadanya bahwa keluarga kami hidup dengan aman," kata Niizuma.

Sebelum berangkat kerja, dia diam-diam memberi penghormatan di monumen batu di kuil tepi pantai dengan ukiran nama ibunya, Mitsuko dan 65 orang lainnya yang tewas dalam bencana tersebut.

Pada hari gempa bumi, Mitsuko menjaga anak-anaknya. Anak-anak bergegas masuk ke dalam mobil tetapi Mitsuko tersapu ombak saat dia kembali ke rumah untuk mengambil barang-barang miliknya. Butuh waktu sebulan untuk menemukan jasadnya.

Baca Juga: Begini Manfaat Penyembuhan Bagi Tubuh Menggunakan Terapi Air, Salah Satunya Bisa Meringankan Wasir

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel New Asia


Tags

Terkini

x