BPOM: Selama Masih dalam Proses Kajian, Vaksin COVID-19 Astrazeneca Direkomendasikan Tidak Digunakan

- 18 Maret 2021, 10:04 WIB
BPOM : Selama Masih dalam Proses Kajian, Vaksin COVID-19 Astrazeneca Direkomendasikan Tidak Digunakan
BPOM : Selama Masih dalam Proses Kajian, Vaksin COVID-19 Astrazeneca Direkomendasikan Tidak Digunakan /Aliefia R/foto : Instagram @pennyklukito

Meskipun semua 15 negara telah menangguhkan penggunaan sebagai tindakan pencegahan selama penyelidikan penuh atas kasus tersebut, Penny mengatakan, izin otorisasi penggunaan darurat vaksin Astrazeneca (EUA) belum dicabut.

Baca Juga: Jadwal Bundesliga Pekan ke-26 Live di NET TV dan Mola TV, Termasuk Schalke vs Monchengladbach

Baca Juga: Peliharaan Anda Sering Lari Berkeliaran ke Segala Arah? Mungkin Mereka Sedang Zooming, Ini Penjelasannya

"WHO dalam penjelasannya pada tanggal 12 Maret 2021 mengatakan telah menerima informasi kasus pembekuan darah, termasuk dua kasus fatal akibat bets tertentu yang diduga terkait dengan vaksin Astrazeneca, dan sedang melakukan kajian mendalam," kata Penny.

Namun, lanjutnya, tidak ada alasan untuk menggunakan vaksin tersebut mengikuti EUL (Emergency Use List) yang ditetapkan oleh WHO untuk vaksin Astrazeneca COVID-19.

Bahkan, BPOM telah mencatat beberapa badan pengatur obat global termasuk European Medicines Agency-EMA (European Union), Medicine Health Regulatory Authority - MHRA (UK), Swedish Medicines Agency (Swedia), the Therapeutic Goods Administration - TGA (Australia), dan Health Canada (Kanada), tetap melakukan vaksinasi meskipun telah memberikan informasi mengenai kasus-kasus serius terkait vaksin Astrazeneca COVID-19, mengingat pertimbangan manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya.

"Hal ini didasarkan pada bukti ilmiah hasil uji klinik yang tidak ada indikasi keterkaitan antara vaksin dengan kejadian pembekuan darah," kata Penny.

Meski vaksin Astrazeneca sudah mendapat EUL dari WHO untuk vaksinasi COVID-19, kata dia, BPOM masih melakukan kajian komprehensif mengenai aspek khasiat dan keamanan bersama Komnas PP dan mengarah pada aspek kualitas penuh.

Baca Juga: Anggota Delegasi Tim WHO Menemukan Bukti Baru Awal Mula Virus Corona SARS-CoV-2 Berasal

Berdasarkan hasil uji klinis yang dilakukan terhadap 23.745 subjek di Inggris, Brazil dan Afrika Selatan, diketahui bahwa data keamanan berkaitan dengan efek samping ringan hingga sedang, berupa reaksi lokal dan sistemik, serta ketiadaan. efek samping serius yang terkait dengannya. dengan gangguan pembekuan darah.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah