Terseret Prospek Permintaan, Minyak Terus Merosot Turun Hingga Penumpukan Stok Amerika Serikat

- 18 Maret 2021, 10:13 WIB
foto : ilustrasi industri minyak -
foto : ilustrasi industri minyak - /Aliefia R/freepik // user : wirestock

Harga minyak turun ke posisi terendah sesi setelah data pemerintah menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik 2,4 juta barel pada pekan lalu, menyusul laporan industri pada Selasa 16 Maret 2021 yang memperkirakan turun satu juta barel.

Analis mengharapkan peningkatan tiga juta barel.

Persediaan minyak mentah di Amerika Serikat naik untuk minggu keempat berturut-turut setelah operasi penyulingan di selatan terhambat oleh cuaca yang sangat dingin bulan lalu.

Menurut analis, Perusahaan perlahan-lahan mulai melanjutkan operasi di fasilitas minyak mereka dan saldo diperkirakan akan meningkat dalam beberapa minggu mendatang.

"Lebih dari tiga perempat dari kenaikan 1,1 juta barel per hari minggu lalu terjadi di Pantai Teluk. Peningkatan lain dalam aktivitas penyulingan dalam laporan minggu depan akan membawa kita kembali ke tren pengurangan persediaan," kata Matt Smith, direktur penelitian komoditas. di ClipperData, seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: DJP Membongkar Kasus Materai Palsu, Berpotensi Rugikan Negara Hingga Sejumlah Rp 37 Miliar

Baca Juga: Jadwal Bundesliga Pekan ke-26 Live di NET TV dan Mola TV, Termasuk Schalke vs Monchengladbach

Baca Juga: Peliharaan Anda Sering Lari Berkeliaran ke Segala Arah? Mungkin Mereka Sedang Zooming, Ini Penjelasannya

Menambah tekanan lebih lanjut, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan dalam laporan bulanannya bahwa harga minyak diperkirakan tidak akan naik secara dramatis dan berkelanjutan, dan permintaan diperkirakan tidak akan kembali ke level sebelumnya, pandemi sebelum 2023.

"Laporan IEA memicu tindakan di antara para pedagang minyak," kata Naeem Aslam dari Avatrade.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

x