Mari Mengingat Kembali Sejarah Pembangunan pada Jembatan Suramadu

- 20 Maret 2021, 21:08 WIB
Jembatan Suramadu
Jembatan Suramadu /Achmad Fauzi/, sumber; pixabay.com

KABAR BESUKI - Sebelum adanya Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura), penyeberangan Ujung, Kamal merupakan jalur yang harus ditempuh agar bisa berkunjung antara penghuni daerah Madura dan Surabaya.
 
Namun, semenjak hadirnya jembatan Suramadu, baik warga Madura ataupun masyarakat Surabaya dan sekitarnya sudah bisa menemukan jalur alternatif lain yang bisa mengantarkan untuk menyeberangi lautan yang disebutnya Selat Madura.
 
Mengingat kembali berdirinya jembatan Suramadu, ia hadir dengan awal pembangunan yang ditandai dengan acara Start Up Ceremony Main Span Project of Suramadu Bridge. 
 
 
 
 
Dilansir Kabar Besuki dari halaman bpws.go.id, acara tersebut diadakan pada tanggal 19 November 2005. Dimana saat itu Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto, didampingi oleh Duta Besar Republik China, Lan Linjun.
 
Serta Gubernur Jawa Timur Imam Utomo dan pihak proyek yaitu A.G Ismail dari Induk Pelaksana Kegiatan Jembatan Suramadu dan dari CCC yang diwakili oleh Wang Jian.
 
Dilansir Kabar Besuki dari bpws.go.id, pada saat acara tersebut, Duta Besar China menegaskan bahwa Jembatan Suramadu adalah simbol persahabatan hubungan antara negara Indonesia dan China. Pihaknya sangat mendukung supaya jembatan tersebut bisa segera selesai di tahun 2008.
 
Jembatan Suramadu memiliki panjang 5.438 m. Hal itu tertulis dalam halaman simantu.pu.go.id, dikutip oleh Kabar Besuki, bahwa Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini (2019).
 
 
 
Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).
 
Jembatan Suramadu adalah Groundbreaking pembangunan yang digarap oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tanggal 20 Agustus 2003 silam. Dan bangunan tersebut diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 10 Juni 2009.
 
Dengan diadakannya Jembatan Suramadu, menjadi keinginan bagi Presiden kala itu untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, baik dalam bidang infrastruktur dan ekonomi. Karena pada saat itu Madura terbilang relatif kawasan yang tertinggal di Provinsi Jawa Timur ketimbang kawasan lainnya.
 
 
Dalam situs simantu.pu.go.id juga dijelaskan bahwa Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.***

Editor: Yayang Hardita


Tags

Terkini

x