Presiden Turki, Tayyip Erdogan Keluar dari Perjanjian Eropa yang Melindungi Kekerasan Terhadap Wanita

- 21 Maret 2021, 10:33 WIB
Foto: Presiden Tayyip Erdogan
Foto: Presiden Tayyip Erdogan /Rianti S// REUTERS/Francois Lenoir

KABAR BESUKI - Presiden Tayyip Erdogan mengeluarkan Turki dari kesepakatan internasional yang dibuat untuk melindungi kaum perempuan pada Sabtu 20 Maret 2021.

Hal itu diwartakan oleh media setempat, dan memicu kritik dari para aktivis. Mereka mengatakan jika perjanjian itu perlu dibuat untuk mengatasi kekerasan dalam rumah tangga yang semakin meningkat.

Perjanjian itu disebut sebagai Konvensi Istanbul yang diprakarsai oleh Kesepakatan Dewan Eropa yang berjanji untuk mencegah, menuntut, dan penghapus bentuk kekerasan dalam rumah tangga dan mempromosikan kesetaraan gender.

Baca Juga: Mobil Tesla DItuduh Memata-Matai Wilayah Militer China, Elon Musk: Jika Terbukti Kami Akan Ditutup

Baca Juga: Walikota Solo Gibran Rakabuming Mengesahkan Pemilik Baru Persis Solo, Kaesang Pemilik Saham Terbanyak

Baca Juga: Ingin Punya Spa Mewah di Rumah? Berikut Ini 9 Item Sederhana yang Dapat Ditambahkan pada Kamar Mandi Anda

Turki tergabung dalam pakta itu di tahun 2011, namun femisida malah melonjak di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir ini. Femisida adalah kekerasan atau pembunuhan yang dilakukan kepada perempuan atas dasar kebencian.

Pemerintah belum memberikan alasan mengenai mundurnya Turki dalam perjanjian tersebut. Namun seorang pejabat pemerintah mengatakan jika hukum domestik akan lebih bisa menangani perlindungan hak-hak perempuan daripada hukum dari luar.

Kelompok konservatif islamis di Turki menilai jika perjanjian itu justru merusak struktur keluarga dan mendorong kekerasan terhadap perempuan.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini

x