Apakah pesan yang disertai grafik itu benar?
Berdasarkan penelusuran tim Kabar Besuki, mengutip laman Kominfo.go.id, tangkapan layar tersebut adalah berita salah dan menyesatkan.
Baca Juga: Pastikan Bawa Tiga Gelar Juara All England 2021, Jepang Sudah Mengamankan Tiga 'All Japan Final'
Baca Juga: Heboh Video Viral Oknum Jaksa Terima Suap Kasus Rizieq Shihab, Kejagung Ungkap Hal Ini
Grafik yang diklaim sebagai antibodi seseorang menurun setelah menerima vaksin COVID-19 tidak benar.
Penelusuran gambar grafik sebagaimana terdapat pada pesan itu tidak merujuk pada data terbaru dan terkait vaksinasi COVID-19.
Faktanya, gambar grafik itu hanya merujuk pada satu halaman blog pada 2017 dan Januari 2020, serta tidak menyebut vaksin COVID-19.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, sebagaimana diberitakan ANTARA, menjelaskan antibodi pada seseorang yang disuntik vaksin COVID-19 baru muncul 60 persen.
"Kemudian setelah 14 hari, disuntik lagi dosis kedua. Antibodi yang muncul bisa 99 persen," kata Siti Nadia.