Parah! Abaikan Covid-19, Para Turis Di Meksiko Berpesta Tanpa Protokol Kesehatan

- 21 Maret 2021, 13:22 WIB
ILUSTRASI Pesta
ILUSTRASI Pesta /Choirun Nisa/,*/PIXABAY

KABAR BESUKI – Liburan memang waktu yang tepat untuk membuat diri sendiri rileks dan senang. Pada saat pandemi seperti sekarang ini, hal tersebut perlu diwaspadai karena Covid merupakan salah satu virus yang mematikan.

Tetapi hal tersebut tidak berlaku di Pantai Caleta yang terletak di pelabuhan Acapulco, negara bagian Guerrero, Meksiko karena banyak turis yang berlibur tanpa menghiraukan protokol kesehatan.

Padahal, negara Amerika Latin itu termasuk yang paling parah terkena Covid-19 dengan jumlah kematian mendekati 200.000 jiwa. Namun kekhawatiran seperti itu tampak diabaikan oleh resor wisata seperti Tulum dan Cancun, dimana pengunjung dapat berpesta hingga larut malam di diskotik.

Baca Juga: Sekilas Vaksin: Pemerintah Akan Mulai Distribusi AstraZeneca dan 5 Juta Orang Lebih Telah Jalani Vaksinasi

Baca Juga: Ramalan Percintaan Hari Ini, 21 Maret 2021: Cancer Jatuh Cinta dan Pisces Memikirkan Masa Depan

Baca Juga: Pembukaan Piala Menpora 2021, Walikota Solo Gibran Rakabuming Ingatkan untuk Tetap Nonton di Rumah

Daerah tersebut, dulunya merupakan desa nelayan yang sepi, tetapi karena pemandangan air yang indah, Tulum dapat menarik wisatawan Internasional.

Dilansir dari Koreatimes, seorang pengunjung asal Spanyol, Greta mengatakan, "Masalah virus korona itu tidak masuk akal. Hidup harus terus berjalan. Pesta di Tulum sangat ajaib karena kombinasi antara hutan, ritual, angin laut”.

November lalu, tercatat bahwa Tulum menjadi berita utama internasional ketika 50 peserta terinfeksi di Art With Me, festival Burning Man versi Meksiko. Akibatnya, penyelenggara festival musik elektronik Zamna terpaksa menghentikan rangkaian acara 16 hari yang seharusnya dimulai pada bulan Desember.

Para pengunjung yang telah membeli tiket sekitar 4,3 juta rupiah untuk berpesta bersama DJ internasional dan artis music techno, harus menunggu hingga april dengan protokol kesehatan seperti masker.

Baca Juga: Bikin Gemes! Rafathar Belajar Dance Robot, Raffi Ahmad: Sumpah, ini Terkocak dan Terlucu

Baca Juga: Waspada! Bakteri Penyebab Typus Ternyata Ada Pada Selai Kacang, Begini Ulasannya

Baca Juga: Hari Down Syndrome Sedunia, Cek 3 Faktanya Soal ‘Down Syndrome’ Berikut Ini

Mengenai hal ini, penyelenggara mengonfirmasi, “Sayangnya citra Tulum karena kelalaian beberapa pengusaha yang mengadakan acara tanpa protokol kesehatan menjadi buruk di mata dunia”.

Hingga kini, Acara-acara penting terus berlanjut, dengan lebih dari 20 pesta pribadi diselenggarakan dalam dua minggu terakhir. Quintana Roo, yang merupakan negara yang menaungi Tulum, Cancum dan Riviera Maya merupakan daerah dengan status covid tertinggi kedua.

Bar, diskotik, dan acara massal telah dilarang beroperasi di daerah tersebut, tetapi industri hotel tidak senang bahwa pesta terus diadakan secara rahasia. David Ortiz, presiden Asosiasi Hotel Tulum mengatakan bahwa peristiwa semacam ini merupakan noda pada citra daerah tersebut.

Sebuah kesepakatan telah ditandatangani dengan dewan kota dan inisiatif warga akan disampaikan kepada Kongres lokal untuk memperkuat hukuman bagi siapapun yang melanggar aturan.

Baca Juga: MUI Dukuh Penuh Pemberian Gelar Pahlawan Kepada Syaikhona Kholil Bangkalan

Baca Juga: Dalam Rangka Peringatan Hari Down Syndrome 2021, Yuk Simak Fakta Mengenai Down Sydrome

Dario Flota, perwakilan dari dewan promosi pariwisata Quintana Roo berpendapat bahwa, menghentikan pesta merupakan pertarungan yang berat dan berakibat pada kekalahan.

Beberapa pengunjung bahkan terbang pulang tanpa menyadari bahwa mereka mengidap virus corona. Bulan ini, 44 siswa sekolah menengah Argentina dinyatakan positif Covid-19 setelah kembali dari Cancun.

Mereka naik pesawat ke Buenos Aires dengan hasil tes negatif dari sebuah klinik yang ternyata tidak memiliki izin dan sejak kasus tersebut, klinik itu ditutup.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Koreatimes


Tags

Terkini