Warga Resah Harga Padi Kian Murah, Pemerintah: Impor beras untuk Stok Bulog buat Berjaga-jaga

- 22 Maret 2021, 08:19 WIB
Ilustrasi beras
Ilustrasi beras /Antara//Antara

KABAR BESUKI - Petani kian resah harga gabah (beras yang belum digiling) tidak naik justru semakin turun, hal ini terkait isu yang sudah menyebar di kalangan masyarakat bahwa pemerintah akan mengimpor beras. Akan tetapi isu tersebut ditampik oleh Kementerian Perdagangan.

Pemerintah menjamin tidak akan ada impor beras di saat petani Indonesia memasuki panen raya, sehingga haraga beras petani lokal akan aman, pernyataan tersebut diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendagri) Muhammad Lutfi.
 
"Saya jamin tidak ada impor ketika panen raya. Dan hari ini tidak ada beras impor yang menghancurkan harga petani," ujar Mendag Lutfi saat menggelar konferensi pers secara virtual yang ditayangkan di Jakarta, pada hari jumat, 19 Maret 2021.
 
Harga beras stabil di harga Rp11.000 per kilogram selama sepekan terakhir, data tersebut diungkapkan oleh sang menteri di kesempatan tersebut.
 
Adapun impor yang dimaksud adalah kebijakan impor sebagai pemenuhan stok di Bulog untuk berjaga-jaga.
 
Hal itu dipilih mengingat rendahnya daya serap gabah oleh Bulog pada Maret, di mana faktor musim hujan yang berdampak pada basahnya gabah, menjadi sebab Bulog hanya bisa menyerap 85 ribu ton gabah.

“Jadi hitungan saya stok akhir Bulog yang 800 ribu, dikurangi stok impor 300 ribu ton. Berarti stok itu tidak mencapai 500 ribu ton, ini yang paling rendah dalam sejarah Bulog," ujar Lutfi.
 
Kementerian Perdagangan juga menegaskan bila pengadaan Bulog di masa panen raya berjalan baik, maka Kementerian Perdagangan tidak mempermasalahkan untuk tik mengimpor beras dari luar.
 
"Jadi anda bisa tahu bagaimana rasanya hati saya. Kalau pengadaan Bulog di dalam masa panen ini berjalan dengan baik, saya tidak masalah kita tidak impor selama stok Bulog mencapai satu juta," tegas Mendag Lutfi.
 
Namun kenyataan di lapangan sangat berbeda, menurut warga di Desa Kendalrejo, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi harga gabah (beras yang belum digiling) sangat murah.
 
Hal tersebut membuat para petani kurang semangat dalam masa panen raya saat ini, terlebih lagi ada hama yang membuat sebagian para petani gagal panen.
 
"Padi terkena serangan hama, hampir semuan tanaman padi saya hangus padahal sudah saya obat tapi tetep saja, ya akhirnya gagal panen," ungkap Bejo petani asal Desa Kendalrejo.
 
Menurut pengepul harga beli gabah (beras yang belum digiling) di dari petani sekitar Rp3.000 sampai Rp5.000 per kilogramitergantung kualitas dari padi tersebut.
 
"Ya harganya sekitar Rp3.000 sampai Rp.5.000 per kilogram, kalau padinya kalau bagus ya sampai Rp5.000 kalau jelek ya harganya murah mas, masalahnya juga sekarang ini padi di sini juga terkena hama mas," ujar pengepul beras.
 
Pemerintah diharapkan dapat mengangkat harga padi di kalangan petani. Mereka sangat kecewa lagi dengan adanya isu impor beras yang akan dilaksanakan oleh pemerintah.
 
"Sudah harga beras murah pemerintah mau impor beras, membuat gabah makin murah," ujar mamat warga Desa Kendalrejo.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x