Dinilai Rasis, Aturan Wajib Tes Untuk Virus Korona di Korea Selatan Banyak Mendapat Kritik

- 22 Maret 2021, 20:18 WIB
ILUSTRASI Suntikan
ILUSTRASI Suntikan /PIXABAY

KABAR BESUKI - Pekerja migran banyak yang mengantre untuk melakukan tes terhadap virus corona di klinik darurat di Seoul, 19 Maret 2021. Hal ini sesuai dengan keputusan pemerintah setempat yang mengatakan warga asing harus melakukan tes corona.

Duta Besar Inggris untuk Korea pada Kamis mengkritik otoritas kesehatan Korea karena mewajibkan tes virus corona untuk semua pekerja asing di Seoul dan Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan.

Banyak kemarahan dan protes muncul sebagai akibat dari peraturan baru yang dibuat oleh pemerintah Gyeonggi dan Seoul. Mereka telah mengumumkan bahwa semua penduduk asing yang bekerja di wilayah tersebut harus dites COVID-19.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Akan Segera Menikah, Ayu Dewi dan Nagita Slavina Berikan Wejangan

Jelas ada pembenaran untuk keputusan tersebut, dimana pengujian pekerja di tempat kerja yang padat perlu dilakukan, karena virus corona yang mematikan dapat menyebar dengan mudah diantara para pekerja.

Memang, telah terjadi sejumlah wabah di pabrik dan asrama yang penuh sesak dan keputusan menguji pekerja tentu saja ada kebijakan yang masuk akal.

Baca Juga: Mengenang Nawal El-Saadawi, Penulis dan Pegiat Feminis Dunia yang Tutup Usia Pada Umur 89 Tahun

Namun, banyak orang telah menunjukkan ketidakkonsistenan dalam pengujian massal terhadap orang asing ini, karena orang Korea yang bekerja berdampingan dengan orang asing tidak memiliki kewajiban tes. Dan juga tak sedikit orang asing yang jarang kontak dengan dunia luar sejak pandemi.

Baca Juga: Dijual di Pasaran, Simak Ternyata Inilah Perbedaan Daging Sapi Segar-Beku dan Daging Kerbau

Halaman:

Editor: Surya Eka Aditama


Tags

Terkini

x