Berbahaya! Gejala COVID Ini Mungkin Bisa Berkontribusi pada Bunuh Diri

- 23 Maret 2021, 16:16 WIB
Ilustrasi tes Covid-19.
Ilustrasi tes Covid-19. /Pixabay/fernando zhiminaicela /

Fauci mencatat bahwa 13,6 persen pasien dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa mereka mengalaminya.

Baca Juga: ETLE Telah Diresmikan, Dirlantas Polda Metro Tegaskan Segala Jenis Pelanggaran akan Ditindak Secara Tegas

Baca Juga: Literasi Rendah Menyebabkan Biaya Kesehatan Mahal dan Kriminalitas Meningkat serta SDM Tidak Produktif

Kehilangan indra penciuman atau pengecap

Hilangnya bau atau rasa dikenal sebagai anosmia dan ageusia, masing-masing-telah menjadi gejala terkenal di antara pasien COVID dan indikator umum dari virus.

Tetapi yang mengganggu adalah seberapa umum menderita kondisi tersebut selama berbulan-bulan, studi Universitas Washington menemukan bahwa 13,6 persen peserta melaporkan gejala tersebut.

Kesulitan bernapas

COVID-19 pada dasarnya adalah infeksi saluran pernapasan, yang berarti dapat sangat memengaruhi paru-paru saat menyerang tubuh. Tetapi bahkan selama pemulihan dan berbulan-bulan setelahnya, efeknya dapat bertahan lama.

Sekitar 10 persen responden dalam penelitian University of Washington melaporkan menderita sesak napas atau kesulitan bernapas.

Baca Juga: Hati-Hati! Sarapan Setelah Pukul Setengah 9 Tingkatkan Resiko Diabetes

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Best Life Online


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah