Dianggap Memprovokasi dan Mengancam, Filipina Menuntut Kapal Militer China di Laut Natuna Utara Segera Ditarik

- 24 Maret 2021, 09:01 WIB
Foto: Pulau Spratly yang tidak berpenghuni di Laut Natuna Utara yang disengketakan
Foto: Pulau Spratly yang tidak berpenghuni di Laut Natuna Utara yang disengketakan /Rianti S/REUTERS / Erik De Castro

Kedutaan Besar China di Manila mengatakan pada Senin 23 Maret bahwa kapal-kapal tersebut adalah kapal penangkap ikan, dan kapal tersebut  sedang berlindung karena kondisi laut yang buruk.

“Tidak ada milisi maritim China seperti yang dituduhkan. Setiap spekulasi seperti itu tidak membantu apa-apa selain menyebabkan gangguan yang tidak diperlukan,” kata Kedubes China di Manila.

Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan bahwa kehadiran kapal-kapal tersebut adalah suatu tindakan provokatif yang secara gamblang berencana untuk memiliterisasi daerah tersebut.

Lorenzana mendesak pihak China untuk segera menarik kembali kapal-kapal itu menjauh.

Baca Juga: Disney Mengumumkan Black Widow Akan Dirilis di Bioskop dan Disney+, Begitu Pula dengan Cruella dan Shang-Chi

Baca Juga: Kelompok Peneliti ‘Pemburu Virus’ Asal Filipina Tangkap Ribuan Kelelawar untuk Cegah Pandemi Covid Berikutnya

Baca Juga: Kabar Duka! Irwansyah Meninggal Dunia Zaskia Sungkar Buka Suara

Pada bulan Januari, Filipina memprotes undang-undang baru China yang mengizinkan penjaga pantainya menembaki kapal asing, yang dianggapnya sebagai "ancaman perang".

Kedutaan Besar AS di Manila juga mengatakan bahwa kapal-kapal tersebut sudah berlabuh di daerah itu selama berbulan-bulan, dengan jumlah kapal yang semakin meningkat.

AS juga menuduh China menggunakan milisi maritimnya untuk mengintimidasi, mengancam, dan memprovokasi negara tetangga lainnya.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah