Dianggap Memprovokasi dan Mengancam, Filipina Menuntut Kapal Militer China di Laut Natuna Utara Segera Ditarik

- 24 Maret 2021, 09:01 WIB
Foto: Pulau Spratly yang tidak berpenghuni di Laut Natuna Utara yang disengketakan
Foto: Pulau Spratly yang tidak berpenghuni di Laut Natuna Utara yang disengketakan /Rianti S/REUTERS / Erik De Castro

Seorang pakar Laut Natuna Utara, Jay Batungbacal mengatakan jika kebijakan persahabatan Presiden Rodrigo Duterte untuk menjauh dari Washington dan lebih dekat dengan China adalah salah satu penyebab intimidasi tersebut.

Baca Juga: Putus Cinta Membuat Orang Merasa Kehilangan Identitas Sehingga Banyak yang Sulit Move On, Ini Penjelasannya

Baca Juga: WHO Sebut 1.4 Juta Penderita TB Tidak Mendapat Perawatan Tepat Semenjak Pandemi Covid, Indonesia yang Terparah

Baca Juga: Air Fryer Menjadi Alternatif Menggoreng Makanan Tanpa Minyak, Apakah Benar Akan Lebih Sehat? Ini Penjelasannya

China mengklaim hampir seluruh Laut Natuna Utara, yang merupakan jalur perdagangan utama banyak negara.

Laut Natuna Utara juga diklaim oleh Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan yang disebut klaim tumpang tindih.***

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah