Morand dan tim penelitinya terkejut dengan temuan penelitian ini dimana polanya terlihat sangat jelas.
"Kita harus mulai memperhatikan peran hutan dalam kesehatan manusia, kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan. Pesan dari penelitian ini adalah 'jangan lupakan hutan'," kata Morand.
Baca Juga: Waspada! Kenali 5 Ciri-ciri Karyawan yang Suka Memfitnah, Salah Satunya Hobi Menebar Gosip Tak Sedap
Para peneliti ini memeriksa data-data dari WHO, Bank Dunia, FAO, dan Gideon mengenai hubungan antara tren tutupan hutan, perkebunan, dan populasi terhadap suatu penyakit.
Data tersebut menunjukkan selama periode penelitian dari 1990 hingga 2016, penelitian ini mencakup 3.884 wabah dari 116 penyakit zoonosis.
Selain itu juga ditemukan 1.996 wabah dari 69 penyakit menular yang ditularkan melalui vektor, sebagian besar dibawa oleh nyamuk, kutu atau lalat.
Laporan ini menunjukkan jika wabah penyakit akan meningkat sepanjang waktu, sementara perkebunan monokultur berkembang pesat dan tutupan hutan menurun.
Baca Juga: Awas! Akan Terjadi Ledakan Meteor Berbahaya yang Akan Terjadi pada Bulan Ramadhan
Di Brasil, para ilmuwan telah membuktikan bahwa penggundulan hutan meningkatkan risiko wabah malaria.
Di Asia Tenggara, penelitian telah menunjukkan bagaimana penebangan hutan mengundang nyamuk Anopheles darlingi, yang merupakan pembawa dari beberapa penyakit.