Jelang Ramadhan Harga Pangan Naik 3-5 Persen, Plt Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini: Ini Hal yang Lazim

- 26 Maret 2021, 12:32 WIB
Ilustrasi pasar murah Ramadhan
Ilustrasi pasar murah Ramadhan /Photo Mix/pixabay

KABAR BESUKI - Menjelang bulan suci Ramadhan dan meningkatan permintaan pasar Pemprov DKI Jakarta menyebutkan, ada kenaikan harga pangan sebesar tiga sampai lima persen.

Namun, kenaikan harga tersebut masih lazim karena momen ini hanya terjadi setahun sekali.

"Dari data series kita, ada sekitar 10 sampai 15 persen itu permintaannya. Bagaimana dengan harganya? Harganya pun mengikuti," terang Suharini Eliawati, Plt Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, dalam acara Balkoters Talk bertema 'Stabilitas Pangan Jelang Ramadan', Jakarta, Kamis, 25 Maret 2021.

Baca Juga: Berikut yang Perlu Anda Ketahui Tentang Kandungan Nutrisi dan Manfaat Spirulina

Suharini mengungkapkan, pada umumnya kebutuhan pangan akan naik 10-15 persen. Namun, fenomena tersebut tidak terjadi pada Ramadan tahun ini.

"Kenaikannya di antara tiga sampai lima persen. Itu adalah hal-hal yang masih kita lazimkan. Karena memang selalu pedagang akan bilang setahun sekali," jelasnya menambahkan.

Masyarakat diminta tidak panik karena pemerintah akanberupaya keras agar stok dan harga pangan tetap stabil.

Adapun peningkatan permintaan pangan terjadi pada komoditas beras yang pada kondisi normal sebesar 103.396 ton. Sementara, saat menjelang hari besar keagamaan permintaannya 103.606 ton (naik 0,20 persen).

Baca Juga: Seringkali Disamakan, Simak Perbedaan Plant Based dan Vegan Berikut Ini Lengkap dengan Artinya

Untuk permintaan daging sapi ketika kondisi normal yaitu 5.509 ton dan pada hari besar keagamaan nasional (HKBN) mencapai 5.805 ton, dimana kenaikan 5,37 persen.

Kemudian, kebutuhan komoditas daging Ayam dalam kondisi normal 23.701 ton, dan hari besar keagamaan nasional (HKBN) 24.254 ton, ada kenaikan 2,33 persen.

Suharini menyebut kenaikan permintaan paling signifikan terjadi pada komoditas telur ayam. Kebutuhan telur meningkat dari 19.962 ton saat normal menjadi 21.379 ton, atau naik 7,1 persen.

Baca Juga: Terserang Covid-19 Pelatih Timnas Shin Tae Yong Dikabarkan Masuk Ruangan HCU

Berikutnya, permintaan cabe rawit hari biasa mencapai 2.506 ton dan hari besar keagamaan nasional HKBN 2.580 ton atau kenaikan 2,95 persen.

Sementara itu, permintaan cabe besar hari biasa mencapai keterbutuhannya 3.500 ton. Sedangkan pada hari besar keagamaan nasional HKBN 3.578 ton, kenaikan 2,23 persen.

Permintaan bawang merah pada hari biasa mencapai 7.124 ton, pada hari besar keagamaan nasional HKBN 7.314 ton, kenaikan 2,74 persen.

Baca Juga: Berbekal e-KTP Akan Mendapatkan Kompensasi RP600.000 untuk Biaya di Rumah Aja, ‘Silahkan Cek’, Ini Faktanya

Sedangkan, permintaan bawang putih pada hari biasa 1.726 ton, HKBN 1.787 ton, kenaikan 3,53 persen.

Kemudian, gula pasir pada hari biasa 6.286 ton, hari besar keagamaan nasional HKBN 6.421 ton, kenaikan 2,44 persen.

"Kebutuhan minyak goreng hari biasa normal 16.562, sedangkan pada hari besar keagamaan nasional HKBN 16.948, kenaikan 2,33 persen," ungkap Suharini.

Baca Juga: Kabar Mengejutkan Dari Awkarin yang Dilaporkan Telah Membeli Sebuah Hotel, Netizen Semua Heboh

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PD Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman memastikan stok daging sapi dan ayam untuk kebutuhan DKI Jakarta tercukupi dengan baik.

Dari pihaknya mengaku telah mengumpulkan asosiasi pedagang di beberapa pelosok nusantara.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: PMJ News


Tags

Terkini

x