Awas! KKB Kembali Berulah dengan Menyebarkan Berita Hoax Tentang TNI

- 27 Maret 2021, 08:33 WIB
foto: Teroris, “Menantang Perang, TNI-Polri Siap Lakukan Tindakan Tegas Kepada KKB”
foto: Teroris, “Menantang Perang, TNI-Polri Siap Lakukan Tindakan Tegas Kepada KKB” /Prasetyo Bagus P/(dok.PMJnews)

KABAR BESUKI - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua kembali berulah dengan membuat dan menyebarkan berita hoax tentang TNI.

Berita tersebut menyatakan bahwa kelompok KKB telah menembak mati lima orang prajurit TNI di sekitar kali atau sungai kecil Bomid, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa 23 Maret 2021.

Menyikapi berita tersebut, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono memastikan kabar beredar di media sosial yang menyebut prajurit TNI-AD tewas dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata di Nduga tidak benar atau hoax.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Orang Jepang Memilih Tidur di Lantai, Ternyata Ini Alasan yang Cukup Mengejutkan

Baca Juga: 'Silahkan Keluar dari Sini', Ibu Bams Samsons Diusir dari Rumah Hotma Sitompul, hingga Desiree Terlihat Stres

Baca Juga: Penetapan Kebijakan Larangan untuk Mudik Lebaran Diberlakukan, Ipuk: Rem dan Gas Harus Seimbang

“Tidak ada prajurit TNI termasuk dari Yonif 700/WYC yang terluka atau tewas di Nduga seperti yang beredar di media sosial. Informasi yang beredar di media sosial itu hoax” tegas Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, dikutip dari PMJ News, Sabtu 27 Maret 2021

Diketahui, kelompok bersenjata (KKB) sengaja membuat berita hoax untuk menyudutkan pemerintah dan aparat keamanan (TNI-Polri) dengan memutar balikkan fakta di lapangan.

Seperti berita hoax dengan menyatakan lima prajurit TNI meninggal dalam kontak senjata di sekitar Nduga.

Pada awal Maret yang lalu, Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengungkapkan bahwa secara garis besar KKB mempunyai tiga sayap gerakan, yakni sayap politik, klandestin, dan bersenjata.

Lebih lanjut, tiga sayap gerakan tersebut dikhususkan pada media sosial untuk mereka berkomunikasi, merencanakan aksi dan sebagai media penyebaran berita bohong atau hoax.

Baca Juga: Emas Melonjak Sejumlah 7,2 Dolar, Diduga Dipicu Kemajuan Vaksinasi Serta Harapan Pemulihan Amerika Serikat

Baca Juga: Update Covid-19: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Bertambah 4.982 Pasien, Ini Data Terbarunya

Baca Juga: Hindari! 5 Kebiasaan Buruk di Pagi Hari Ini Bisa Menurunkan Produktivitas Kerja

“Tiga sayap gerakan ini memanfaatkan medsos untuk saling berkomunikasi, merencanakan aksi dan menyebarkan berita bohong untuk membentuk opini buruk tentang pemerintah Indonesia (termasuk TNI-Polri) terkait masalah Papua melalui berbagai platform medsos,” jelasnya saat itu.

Menurut ia, menghembuskan berita hoax di media sosial merupakan trik dari KKB untuk menciptakan opini bahwa Papua selalu dalam kondisi mencekam dan ini sudah berulangkali terjadi.

“Ini merupakan trik mereka dan mereka masif melakukannya, terutama di medsos,” terang Kolonel Czi IGN Suriastawa.

Namun demikian, baik Pangdam maupun Kapen Kogabwilhan mengharapkan agar personel TNI yang bertugas di daerah rawan diminta selalu waspada dan tidak lengah saat menjalankan tugas.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: PMJNews


Tags

Terkini