Seorang yang Obesitas Lebih Mudah Tertular Covid-19 dan Memperparah Kondisi Hingga Penyumbatan Aliran Darah

- 29 Maret 2021, 19:31 WIB
ILUSTRASI Darah,
ILUSTRASI Darah, /Choirun Nisa/*/PIXABAY

KABAR BESUKI - Orang dengan obesitas dalam segala usia dan menderita Covid-19, memiliki risiko komplikasi dan kematian yang lebih tinggi. Hal tersebut merupakan studi dari American Heart Association.

Penulis penelitian,Nicholas Hedren mengatakan bahwa permasalahan pandemi yang menyerang global, erat kaitannya dengan masalah obesitas. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika, lebih dari 42% orang dewasa AS mengalami obesitas.

Studi ini mengamati data dari pasien yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 di 88 rumah sakit AS yang mengambil bagian dalam Pendaftaran Penyakit Kardiovaskular COVID-19 AHA.

Baca Juga: Inilah 10 Deretan Kasus Ledakan Bom yang Terjadi di Indonesia, Termasuk di Masjid

Baca Juga: 10 Tips Menjaga Kondisi Tubuh Saat Bekerja dari Rumah, Meskipun WFH Perlu Untuk Menjaga Kesehatan Fisik Anda

Baca Juga: Manfaat Berkebun yang Jarang Diketahui Orang, Ternyata Berkebun Memiliki Manfaat Bagi Tubuh Terutama Lansia

Pasien dengan obesitas lebih cenderung dirawat di rumah sakit dan memiliki peningkatan risiko untuk menggunakan ventilator atau kematian dibandingkan dengan pasien dengan berat badan normal. Risiko semakin meningkat seiring dengan meningkatnya indeks massa tubuh.

Pasien dengan obesitas berat memiliki risiko lebih dari dua kali lipat untuk menggunakan ventilator dan risiko kematian 26% lebih tinggi dibandingkan dengan pasien dengan berat badan normal.

Hubungan kematian paling kuat terjadi pada orang dewasa yang lebih muda seperti pasien berusia 50 tahun ke bawah dengan obesitas berat memiliki risiko kematian 36% lebih tinggi dibandingkan dengan pasien dengan berat badan normal.

"Kami tidak menyangka hasilnya akan begitu mencolok untuk orang dewasa muda. Jika seseorang berusia 20-an atau 30-an atau 40-an jika gemuk, akan rentan sekali,” jelas Hedren

Studi ini juga menemukan bahwa pasien dengan BMI yang lebih tinggi, tanpa memandang usia, berisiko lebih tinggi untuk pembekuan darah yang dimulai di pembuluh darah yang dikenal sebagai tromboemboli vena dan juga untuk dialisis ginjal.

Baca Juga: Simak Fakta Menarik Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan oleh Pramugari di dalam Pesawat

Baca Juga: Stok Beras Hingga Mei Aman, Dirut Bulog Budi Waseso: Sudah Capai 1,4 Juta Ton dan Masih Ada Masa Panen

Baca Juga: 13 Terduga Teroris Bom di Makassar Telah Diringkus Polisi di Berbagai Wilayah

Temuan itu menggarisbawahi pentingnya mencegah orang gemuk tertular virus corona, tidak peduli seberapa muda mereka. "Karena kami berharap mendapatkan vaksin dalam waktu dekat, individu yang sangat gemuk harus diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin lebih awal daripada nanti," kata Hendren.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: heart.org


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah